Jogja International Kite Festival, Ratusan Layang-Layang Hiasi Pantai Parangkusumo Bantul

BANTUL, iNews.id - Ratusan Layang-layang menghiasi langit Pantai Parangkusumo, Bantul dalam gelaran Jogja International Kite Festival VIII. Setidaknya, ada sembilan negara yang ikut berpartisipasi di acara yang berlangsung pada Minggu (16/07/2023).

Dari pantauan iNews.id, langit biru pantai selatan Yogyakarta ini dipenuhi warna-warni layang-layang dengan beragam bentuk yang menakjubkan. Para peserta festival tampak saling unjuk kreativitas dalam merangkai dan membuat layangan hingga bisa membumbung terbang udara. 

Baca Juga

Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Sita Panci, Wajan hingga Kompor dari Kos Pelaku

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 acara ini baru kembali digelar untuk pertama kalinya. Tahun ini menjadi event kedelapan sejak pertama dilaksanakan. 

"Dari tahun 2020 sampai 2022 tidak diadakan karena pandemi Covid-19 dan ini kita mulai lagi untuk mendongkrak kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing," kata dia disela-sela pembukaan Jogja International Kite Festival, Minggu (16/07/2023).

Baca Juga

Tampang Pelaku Mutilasi di Turi Sleman, Bekerja sebagai Pembuat Kue

Dia menyebutkan acara ini diikuti oleh sekitar 50 peserta lokal dan sembilan negara, di antaranya Malaysia, Thailand, AS, Jepang, Swiss, Singapura, Tiongkok, Korea dan Taiwan. Festival ini memiliki dampak yang cukup besar untuk pariwisata DIY. 

"Untuk persentase kami harapannya ada kenaikan 30 persen dari tahun 2022. Di tahun 2022 itu sekitar 6 juta dan kita harapkan meningkat di tahun 2023," katanya.

Baca Juga

Mahasiswa Korban Mutilasi di Turi Sleman Berasal dari Pangkalpinang Indekos di Bantul

Sementara itu, Presiden Pelayang Kelantan Nik Arif Dato mengatakan, dalam acara ini, pihaknya membawa 9 jenis layang-layang untuk dilombakan. Sebagai peserta, dirinya melihat festival yang diadakan kali ini cukup meriah dari festival sebelumnya.

"Saya melihat ini berbeda, lebih meriah. Lebih ratusan ribu manusia berkunjung di sini," ujarnya.

Editor: Kuntadi Kuntadi