Kapal Mandala Putra Hilang Bersama 3 ABK saat Berlayar dari Malang ke Cilacap

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Keberadaan tiga nelayan muda yang berlayar di perairan Pantai Selatan Gunungkidul sampai saat ini masih misteri. Kapal bernama lambung Mandala Putra dikabarkan hancur dihantam gelombang tinggi pantai selatan Gunungkidul.
Koordinator Satlinmas Rescue Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, Minggu (1/5/2022) malam mereka mendapat laporan jika ada sebuah kapal yang dikabarkan hilang kontak usai mengalami kerusakan mesin di perairan tengah Pantai Baron.
"Katanya mesinnya panas pas di selatan Baron. Sehingga terpaksa harus melakukan pendinginan. Namun setelah itu tidak ada kabarnya lagi," kata dia, Senin.
Sunu mengungkapkan, sekoci ini hilang kontak sejak Jumat (29/04/2022) pukul 02.45 WIB. Mereka hilang dalam perjalanan dari Malang Jawa Timur menuju ke Cilacap Jawa Tengah.
Dari laporan kontak terakhir dengan anak buah kapal (ABK), kapal tersebut diperkirakan hilang di sekitar Tebing Umbul, sebelah barat Pantai Ngitun, Purwodadi, Tepus. Kontak terakhir mereka berada di selatan Pantai Baron.
"Hingga Senin (02/05/2022) Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah I masih melakukan pencarian," kata dia.
Dikatakan Sunu, kapal skoci tersebut ditumpangi tiga orang. Ketiganya bernama Anggi Pratama (19) warga Songbanyu, Girisubo, Gunungkidul yang merupakan Tekong. Kemudian dua anak buah kapal yaitu Riki (21) dan Hendra (23) warga Cilacap, Jawa Tengah.
Pada hari Rabu (28/4/2022) malam kapal tersebut berangkat dari Sendang Biru, Malang, Jawa Timur dengan tujuan Cilacap. Pada Jumat (29/4/2022) malam melalui pesan aplikasi WA mereka mengabarkan jika mesin kapal panas.
Karena panas, maka ketiga nelayan tersebut memutuskan untuk melakukan pendinginan di perairan tengah di selatan Pantai Baron. Namun setelah komunikasi tersebut, handphone mereka tidak bisa dihubungi. "Kami mendapatkan laporan pada Minggu (01/05/2022) pukul 21.10 WIB," ujarnya.
Usai mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan pencarian. Sampai dengan Senin siang pihaknya terus melakukan penyisiran. Pihaknya hanya menemukan puing kapal yang diduga kuat merupakan puing kapal yang hilang kontak tersebut.
Sunu menyebutkan, setelah menerima laporan, anggota SAR bersama beberapa nelayan menggunakan kapal sekoci milik nelayan, melakukan penyisiran mengarah ke barat dari Pantai Sadeng. Sesampainya di depan Tebing Umbul sebelah barat Pantai Ngitun, ditemukan beberapa serpihan puing kapal. "Kami menduga kuat serpihan tersebut adalah serpihan kapal yang hilang kontak," ujarnya.
Editor: Ainun Najib