get app
inews
Aa Text
Read Next : Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak

Kemarau Panjang, 355 Telaga di Gunungkidul Terancam Kering

Sabtu, 20 Juli 2019 - 05:02:00 WIB
Kemarau Panjang, 355 Telaga di Gunungkidul Terancam Kering
Petugas mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang sulit mendapatkan air bersih. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Musim kemarau yang melanda kawasan Provinsi DIY mengancam ratusan telaga di Kabupaten Gunungkidul. Lantaran tidak ada hujan, debit air menurun drastis. Sedikitnya 355 telaga yang menjadi sumber air alternatif terancam kering.

Di Kabupaten Gunungkidul, setidaknya sudah lebih dari tiga bulan tidak turun hujan. Kondisi ini membuat sejumlah mata air mengering. Warga pun banyak mengandalkan bantuan air beraih yang dibagikan oleh pemerintah.

Namun karena bantuan yang terbatas, warga harus mencari air alternatif. Salah satunya ke sejumlah telaga yang masih memiliki cadangan air. Sementara untuk membeli air, warga merasa terbebani karena harganya cukup mahal.

“Ada sekitar 355 telaga yang saat ini terancam kering,“ ujar Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Taufik Aminudin, Jumat (19/7/2019).

Sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus. Ancaman kekeringan masih akan terjadi sekitar sebulan ke depan. Sesuai dari hasil pengamatan tahunan, banyak telaga yang menjadi langganan kekeringan.

“Kalau kemaraunya lebih panjang, pasti akan semakin banyak telaga yag kering,” ujarnya.

Saat ini,ada 460 telaga di Kabupaten Gunungkidul. Namun, belum semua terdata secara detail mulai dari luas, kapasitas air, hingga kondisi telaga. Dari jumlah itu, baru sekitar 306 saja yang telah terdata secara detail. “Kami terus melakukan survei untuk menghitung daya tampung dan luas telaga,” ujarnya.

Dia menyebutkan, dari 306 telaga tersebut, daya tampung airnya mencapai 5,1 juta meter kubik ketika musim hujan. Saat musim kemarau, air tinggal 1,1 juta meter kubik. Masalahnya sejak tahun 2000 lalu, sebagian besar telaga telah mengalami pergeseran fungsi.

Warga tidak lagi menggunakan telaga untuk kebutuhan air bersih. Namun saat kemarau tiba, warga memburu telaga ini untuk kebutuhan MCK maupun air minum ternak. Hanya sebagian kecil warga yang memanfaatkan untuk konsumsi. “Hal ini juga karena beberapa wilayah sudah teraliri PDAM atau Spamdes,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki menyebutkan, ada 134.929 jiwa di Kabupaten Gunungkidul yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Jumlah jiwa terdampak kemarau tersebar di 421 dusun.

“Kondisi terparah di Kecamatan Girisubo dengan jumlah 21.718 jiwa,” katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut