Kementerian Agama Siap Gelar Lomba Paduan Suara Gerejawi di Yogyakarta
YOGYAKARTA, iNews.id - Direktorat Jendral Urusan Agama Kristen Kementerian Agama akan menggelar lomba Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII tahun 2022 di Yogyakarta. Saat ini persiapan sudah siap dan akan menerpkan protokol kesehatan yang ketat.
Keputusan ini dilakukan setelah Pesparawi Nasional bersama Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag, Jannus Pangaribuan beraudiensi ke Pemda DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (4/3/2022).
Rombongan diterima oleh Wagub Sri Paduka Pakualam X didampingi Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif, dan Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.
Pakualam mengatakan, meski dilematis even Pesparawi XIII ini harus dilaksanakan karena sudah mundur satu tahun. Even ini harus dengan protokol kesehatan yang ketat agar Covid-19 tidak semakin merebak di DIY.
“Even ini kalau diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus Covid-19 dengan sebaik-baiknya. Dari jumlah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat-tempat lain untuk isoter. Karena untuk isoter, melayani masyarakat DIY saja sudah penuh, apalagi dari luar dengan jumlah 15 ribu orang. Tentu berat,” kata Paku Alam.
Pakualam berharap Pesparawi tetap harus berjalan dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. Karena mengumpulkan banyak orang pada saat ini tidak bisa sembarangan dan harus ada langkah antisipasi yang matang.
Sementara Masmin Afif mengatakan, ada beberapa catatan penting pada penyelenggaraan Pesparawi XIII yang akan digelar pada 19 hingga 26 Juni 2022 mendatang. Even ini akan tetap dilaksanakan karena belum ada kepastian kapan pandemi Covid-19 berakhir. Jumlah awal peserta diperkirakan mencapai 15.000 peserta, untuk kemudian dipangkas menjadi 6.000 saja.
“Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ketiga,” kata Afif.
Penyelenggaraan acara digelar di beberapa venue berbeda, untuk meminimalisir penyebaran Covid–19. Disiplin prokes juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta.
Sementara itu, Djarot Margiantoro mengaku persiapan sudah berjalan dan akan diperkuat panitia dari OPD di DIY. Mereka juga menggandeng mahasiswa-mahasiswa daerah yang ada di DIY yang memiliki asrama, untuk mendukung operasional kegiatan.
“Kami ambil langkah ini untuk memaksimalkan potensi DIY dan mengurangi keterlibatan pihak luar. Ini akan mengurangi resiko paparan Covid–19 juga,” kata Djarot.
Setiap peserta akan dilengkapi kartu yang didesain memuat data keseluruhan dari peserta itu sendiri. Dalam kartu itu akan memuat berbagai macam informasi yang jelas.
“Even ini diharapkan bisa menjadi percontohan penyelenggaraan even skala besar dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi