get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalur KA Surabaya-Sidoarjo Akan Dibangun, Fase I Stasiun Gubeng hingga Sidoarjo

Keterisian Bus Trans Jogja Baru 20 Persen, Pemda DIY Gandeng KAI Luncurkan Kartu Multi Trip

Kamis, 10 November 2022 - 17:27:00 WIB
Keterisian Bus Trans Jogja Baru 20 Persen, Pemda DIY Gandeng KAI Luncurkan Kartu Multi Trip
Dua orang wanita menunjukkan kartu multi trip. Kartu ini bisa digunakan untuk membayar tiket Trans Jogja dan KRL. (Foto : MPI/erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id- Pemda DIY menggandeng PT KAI meluncurkan Kartu Multi Trip (KMT). Ini adalah kartu yang merupakan alat pembayaran terintegrasi antara KAI Commuter yang melalui DIY dengan Trans Jogja.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pengguna Kereta Commuter di wilayah Daops 6 yang berhenti di beberapa stasiun DIY belakangan ini semakin meningkat. Bahkan kini menjadi moda transportasi yang diidolakan masyarakat.

"Kami dengar kalau weekend bisa mencapai 18 hingga 20.000 orang yang memanfaatkannya. Ini peluang besar jika kita mampu menggarapnya," kata dia, Kamis (10/11/2022).

Oleh karenanya, dia menginginkan para pengguna KRL ataupun kereta api pada umumnya juga memanfaatkan Trans Jogja sebagai moda tranportasi yang mempermudah mobilitas di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. 

Dinas Perhubungan berharap pengguna KRL akan memanfaatkan Trans Jogja sebagai transportasi untuk menuju ke tujuan di Kota Yogyakarta ataupun sebaliknya.

Oleh karenanya, pihaknya memang berupaya memanjakan konsumen Trans Jogja dengan berbagai kemudahan. Salah satunya yang mereka lakukan adalah mempermudah pembayaran antar moda transportasi yaitu dengan satu kartu bisa untuk membayar tiket Trans Jogja ataupun KRL.

"Kami perkenalkan KMT kepada penumpang moda transportasi publik di DIY dan sekitarnya. Ini untuk mempermudah mereka," kata dia.

Menurut Made, kemudahan akses diharapkan memacu masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dalam menunjang mobilitas. Dan rencananya mereka akan menambah fasilitas untuk mengintegrasikan moda transportasi umum Kereta Api dengan Bus Trans Jogja.

Setelah terintegrasi pembayarannya, pihaknya  akan mengupayakan agar penumpang bisa langsung naik dari halte Stasiun Yogyakarta tanpa harus berjalan jauh terlebih dahulu. Karena saat ini Halte Trans Jogja terdekat berada di depan Hotel Inna Garuda di Jalan Malioboro.

"Penggunaan transportasi publik harus menjadi sesuatu yang kita utamakan. Masyarakat harapannya juga menyambut transportasi publik sebagai sarana mobilitas,” ujarnya.

Direktur Utama PT AMI, Dyah Puspitasari menambahkan, saat ini tingkat keterisian load factor Transjogja baru sekitar 20 persen perhari. Kendati demikian dia mengklaim minat masyarakat menggunakan moda transportasi bersubsidi ini akan semakin meningkat.

"Secara umum ya. Tapi ada yang di atas 50 persen karena rutenya berbeda-beda," kata dia.

Saat ini ada 17 rute yang mereka layani dengan 90-an bus. Sebenarnya mereka memiliki 128 armada namun yang beroperasi saat ini memang tidak secara keseluruhan karena sisanya digunakan untuk cadangan ketika bus reguler mengalami kendala.

Beberapa inovasi mereka lakukan termasuk dengan meluncurkan kartu pembayaran terintegrasi tersebut. Dengan KMT tersebut nantinya penumpang Trans Jogja bisa menggunakan satu kartu saja untuk berkomuter. Namun saat ini Halte yang bisa melayani topup memang masih terbatas. "Tentunya kami  akan menambah lagi bertahap halte yang bisa top up," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa halte yang kini bisa digunakan untuk topup saldo yakni Halte Taman Pintar, SMP 5 Kridosono, Jombor, Adisutjipto, Ambarrukmo Plaza, Samsat Yogyakarta, Pakem, hingga Palbapang. Ke depan akan semakin banyak lagi yang bisa melayani top up.

Direktur Operasi dan Pemasaran Kereta Api Indonesia Commuter, Wawan Ariyanto menambahkan jumlah penumpang KRL di Daop 6 terus mengalami kenaikan. Ketika mereka menangani KRL di Daop 6 pertama kali, jumlah penumpangnya baru 5.000 orang. Namun kini jumlahnya semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

"Kalau weekend itu bisa 18.000 hingga 20.000 dan weekday bisa 12.000. Sudah ada peningkatan 4 kali dibanding peluncuran lalu. Ini memang berita bagus seiring program pemerintah mengurangi emisi," ujar dia.

Dia menyambut baik dengan peluncuran KMT tersebut karena diharapkan mampu meningkatkan jumlah penumpang KRL. Karena bagi penumpang KRL, kolaborasi ini tentu menjadi hal yang memudahkan mobilitas mereka. Apalagi nantinya jika Trans Jogja bisa memiliki halte di stasiun. 

“Ini sangat memudahkan bagi penumpang, turun bus ada KRL begitu pula turun KRL bisa langsung naik bus," ujar dia.

Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengingatkan penyelenggara transportasi publik agar terus mempermudah layanan karena DIY menganggarkan tak kurang Rp130 miliar per tahun untuk sarana transportasi publik. 

"APBD kita Rp100 miliar sementara dari pusat Rp30 miliar untuk subsidi transportasi DPRD DIY menurut Huda tidak pernah mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor transportasi publik, sehingga harapannya kinerja penyedia bisa maksimal,"ujarnya.

Menurutnya kartu ini bisa digunakan dari Kutoarjo sampai Palur, dari Pakem sampai Palbapang. Hal ini tentu sangat baik dan memudahkan masyarakat bermobilitas. Tapi dia berharap bisa semakin baik lagi.

"Kami tak pernah menanyakan PAD dari Trans Jogja tapi hanya berapa banyak orang yang naik tiap hari. KRL sudah naik 400 persen harapannya Trans Jogja juga bisa naik dengan angka yang sama," ucap Huda. 

Huda juga berpesan agar penyedia KMT bisa menyediakan kartu dengan mudah bagi masyarakat termasuk kalangan pelajar. Siapapun masyarakat yang ingin naik transportasi publik diharapkan mendapat kemudahan. 

“Pelajar tarifnya hanya Rp60 saja tiap perjalanan. Siapa saja yang mau naik transportasi umum harus dimudahkan,” ujar Huda. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut