get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Kembali Digugat soal Ijazah lewat Citizen Lawsuit, Ini Kata Kuasa Hukum

Kisah Inspiratif Apia, Anak Petani Gunung Lawu Dapat Beasiswa S1-S3 di UGM

Minggu, 17 September 2023 - 07:37:00 WIB
Kisah Inspiratif Apia, Anak Petani Gunung Lawu Dapat Beasiswa S1-S3 di UGM
Kisah inspiratif Apia Dewi Agustin (23), anak petani di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur mendapat beasiswa S1 hingga S3 di UGM. (Foto: Humas UGM)

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif kali ini datang dari Apia Dewi Agustin (23). Anak petani di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur ini mematahkan stigma negatif jika anak kampung dengan perekonomian terbatas sulit untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Apia, demikian perempuan berhijab itu disapa, berhasil lulus dari program studi akuntansi di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Madah (UGM) pada 2022 dengan predikat cumlaude.

Selama menyelesaikan studi, Apia tak mengeluarkan biaya karena memanfaatkan beasiswa Bidikmisi dan beasiswa Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA).

Apia kini berkesempatan melanjutkan studi pascasarjana di UGM kembali secara gratis. Tidak hanya di jenjang S2, perempuan yang sempat bekerja sebagai Project Management Analyst di salah satu Multi National Company di Indonesia ini bahkan mendapat kesempatan emas untuk langsung melanjutkan studi hingga jenjang S3.

“Alhamdullilah saya bisa meneruskan pendidikan master lanjut doktor melalui beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemendikbudristek,” kata Apia dikutip dari laman UGM, Minggu (17/9/2023).

Apia menceritakan, dia mendapatkan beasiswa yang ditujukan untuk menghasilkan doktor yang bermutu, mempercepat penambahan dosen bergelar doktor dan mempercepat peningkatan publikasi internasional ini berlangsung sangat ketat. 

Beasiswa ini hanya dibuka dua tahun sekali, dengan persyaratan lulusan pendaftar maksimal satu tahun terakhir untuk program sarjana dan usia tidak lebih 24 tahun. Tidak hanya itu, beasiswa ini biasanya dibuka dua tahun sekali dan tidak semua universitas di Indonesia dapat menjadi mitra program ini.

Melalui program beasiswa ini, Apia menjadi salah satu dari 300 sarjana unggul yang beruntung untuk didik menjadi doktor muda dengan menempuh pendidikan pascasarjana secara akselerasi di jenjang S2 dan S3 maksimal 4 tahun mulai tahun 2023 ini. 

Saat ini Apia sedang terdaftar sebagai mahasiswa semester I pascasarjana Magister Sains dan Doktor FEB UGM di program studi Akuntansi dengan bimbingan promotor Profesor Mahfud Sholihin.

Tak Menyerah dengan Keadaan

Apia lahir dari keluarga sangat sederhana di salah satu pelosok desa yang jauh dari pusat kota di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ayahnya hanyalah seorang petani yang tidak pernah menempuh pendidikan formal, lulus SD pun tidak. 

Perekonomian keluarganya sempat goyah ketika sang ayah meninggal dunia saat Apia berada di semester 5 jenjang S1. Untuk hidup sehari-hari mereka pun mengandalkan hasil jualan dari toko kelontong kecil yang dikelola sang ibu yang hanya lulusan sekolah dasar.

“Dari jualan ibu itu ya hasilnya hanya pas-pasan saja untuk hidup sehari-hari,” tutur Apia.

Kondisi tersebut justru menjadi pelecut semangat Aipa untuk tekun belajar dan berprestasi sejak bangku sekolah. Sejak SD hingga SMA ia selalu menjadi bintang kelas.

Peringkat pertama jarang lepas dari tangannya. Bahkan ketika SMA, Apia sering mengikuti lomba dan menjadi juara umum selama tiga tahun berturut serta menjadi lulusan terbaik di salah satu SMA terbaik di daerahnya. Saat SMA pun ia mendapatkan beasiswa penuh untuk pembayaran SPP karena prestasinya tersebut.

Sadar dengan kondisi keluarga yang serba terbatas. Saat menjalani masa kuliah Apia tidak hanya berdiam diri, ia aktif melakukan kerja paruh waktu dengan menjadi asisten dosen, kelas, penelitian, hingga laboratorium untuk menambah ilmu dan tentunya uang saku.

Dengan segala kondisi keluarganya, Apia tidak sekalipun merasa berkecil hati. Justru ia sangat bersyukur, sebab kedua orang tuanya selalu mendukung untuk anaknya bisa meraih pendidikan setinggi mungkin.

Hal itu menjadi semangat Apia untuk terus belajar tekun hingga bisa menyelesaikan studi S1 dan kembali melanjutkan studi pascasarjana di Akuntansi UGM dengan beasiswa secara penuh.

“Saya selalu ingat pesan bapak ibu. Meski orang tua tidak sekolah, anak-anak harus bisa sekolah sebab dibekali harta akan ada habisnya, tetapi jika dibekali ilmu akan abadi,” kata Apia.

Saat ini Apia tengah fokus memenuhi target-target belajarnya selama di UGM dan menjadi awardee PMDSU. Apia memiliki minat penelitian di bidang Akuntansi Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi, dan Akuntansi Syariah. 

Penelitiannya tentang Sistem Informasi Akuntansi wakaf yang ia kerjakan bersamaan dengan proyek dosen FEB yang dibiayai oleh LPDP juga telah mendapatkan hak kekayaan intelektual dari Kemenkumham. Selain fokus pada akademik, Apia juga masih sangat aktif di berbagai kegiatan sosial pendidikan dan organisasi kemasyarakatan.

“Sekalipun dari pelosok desa, anak dari seorang petani yang tidak mendapatkan akses pendidikan formal, ekonomi pas-pasan, orang tua pun juga sudah tidak lengkap, tetap jangan pernah takut untuk bermimpi besar," ujar Apia. 

"Kita berhak untuk bermimpi tinggi dan meraihnya. Doakan, semoga ilmu yang diperoleh berkah dan bisa selalu bermanfaat untuk sesama,” tutur perempuan yang bercita-cita ingin menjadi akademisi dan peneliti ini.

Kisah Apia ini tentu sangat inspiratif. Latar belakang keluarga kurang mampu tidak menjadikan penghalang bagi seseorang untuk mengakses pendidikan yang tinggi. Tidak sedikit anak bangsa seperti Apia yang diterima kuliah di UGM dengan dukungan  beasiswa pendidikan yang dikelola UGM untuk memperlancar proses studi hingga akhir. 

Hal ini menunjukkan komitmen kuat UGM sebagai perguruan tinggi yang mendorong terwujudnya pendidikan tinggi berkualitas dan inklusif bagi semua masyarakat, termasuk bagi masyarakat miskin, difabel, dan daerah 3T.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut