get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Pos Polisi di Yogyakarta Dilempari Molotov dan Batu

Klaster Keluarga Muncul di Minomartani, Satu RT Di-lockdown Mikro

Rabu, 09 Juni 2021 - 16:07:00 WIB
Klaster Keluarga Muncul di Minomartani, Satu RT Di-lockdown Mikro
Kasus Covid-19 di Sleman terus bertambah. Di Minomartani, Ngaglik, Sleman satu RT di-lockdown mikro. (Foto: Ilustrasi/Ist)

SLEMAN, iNews.id- Kasus harian Covid-19 di Sleman hingga Rabu (9/4/2021) terus bertambah. Bahkan dilaporkan ada klaster keluarga di RT 29  RW 9 Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik, Sleman. Untuk mencegah  penyebaran Covid-19, wilayah RT 29 di-lockdown mikro dan swab PCR  massal bagi 108 warga yang kontak erat, Selasa (8/6/2021).

Lurah Minomartani, Ngaglik, Sleman, Edi Suroto mengatakan, secara pasti belum mengetahui dari mana sumber kasus penularan yang terjadi di wilayahnya itu. 

Sedangkan kasus tersebut diketahui ketika ada satu warganya yang memiliki gejala seperti Covid-19. Kemudian di-swab hasilnya positif Covid-19, Sabtu (5/6/2021). Dilanjutkan pemeriksaan bertambah 10 orang. Sehingga  totalnya ada 11 orang yang positif.

“Awalnya ada 7 orang yang dinyatakan positif dalam satu keluarga. Kemudian, berkembang bertambah 4 orang lagi dari keluarga lainnya,” katanya, Rabu (9/6/2021).

Edi menjelaskan 11 warga yang positif itu sudah dibawa ke fasilitas kesehatan darurat Covid-19 (FKDC) Rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman. 

Kemudian Gugus Tugas bersama Puskemas Ngaglik melakukan tracing dan testing terhadap warga lainnya, dalam satu lingkup RT tersebut.

“Testing massal sudah dilakukan menyasar 108 warga, Selasa (8/6/2021). Hasilnya hingga kini belum diketahui,” katanya.

Untuk menekan laju penularan, wilayah RT 22 RW 9 Padukuhan Plosokuning V, saat ini diberlakukan lockdown mikro atau pembatasan skala kecil. Akses keluar-masuk warga dibatasi. Hanya disediakan satu pintu.

"Sekarang satu RT kita lockdown mikro, sampai hasil swab keluar. Kalau nantinya banyak yang positif maka pembatasan akan dilakukan minimal sampai 14 hari," ujarnya.

Kepala Puskemas Ngaglik, Yuli Khamidah mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan  Covid-19 sudah dilakukan. Di antaranya  dengan tracing dilanjutkan testing  terhadap 108 warga kontak erat,  Selasa (8/6/2021). Namun hasilnya belum keluar.

Panewu Ngaglik, Subagya mengatakan, dengan munculnya klaster  keluarga di padukuhan Plosokuning V tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan di setiap kegiatan.   

"Kami imbau, kegiatan di masyarakat harus dengan protokol kesehatan. Kalau tidak, ini tidak akan selesai-selesai," ujarnya.
 
Kasus Covid-19 di Sleman hingga Rabu (9/6/2021) pukul 15.00 WIB, terkonfirmasi ada 17,021 kasus. Rinciannya dirawat  1470 kasus, sembuh 15.054 kasus dan meninggal  497 kasus. Dari jumlah ini bergejala 11.144 orang dan tanpa gejala 5,877 orang.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut