Kronologi Kecelakaan Bus Bawa 50 Wisatawan Terguling di Bantul Tewaskan 3 Orang

BANTUL, iNews.id – Polisi masih menyelidiki kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut 50 wisatawan asal Solo terguling di Jalan Mangunan Imogiri, Bantul, kamis (8/2/2024). Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta menyampaikan, kronologi kecelakaan berawal saat Bus PO Saestu Trans melaju dari arah Mangunan menuju Imogiri usai berwisata di kawasan hutan Pinus Mangunan. 

Baca Juga

Update Kecelakaan Bus Terguling di Bantul, 3 Orang Tewas 42 Luka-Luka Dirawat 2 RS

Bus yang mengangkut 54 wisatawan asal Solo itu hendak menuju ke Pantai Parangtritis. Nahas, saat melewati jalanan yang menurun tajam dan berliku-liku, bus terguling dan meluncur beberapa puluh meter sebelum berhenti.

"Tkp awal informasi, bus membawa 50 penumpang. Info dari masyarakat, bus sempat berhenti di atas dulu baru dia melanjutkan perjalanan dan terjadilah kecelakaan," katanya.

Baca Juga

Kecelakaan Hari Ini di Bantul, Korban Tewas Bus Terguling Bertambah Jadi 2 Orang

Terkait penyebab kecelakaan, Kapolres mengaku masih menunggu hasil penyelidikan. “Kami tidak mau berandai-andai, nanti saja tunggu hasil penyelidikan,” ucapnya.

3 Orang Tewas

Kepala Dinas Kesehatan Bantul dr Agus Tri Widiyantoro mengungkapkan, korban tewas kecelakaan bus terguling ada tiga orang. 

Dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian yakni A (26) dan B (56), serta seorang lagi penumpang berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul. "Ada dua meninggal di lokasi kejadian dan satu di RSUD," kata dia.

Agus menambahkan seluruh penumpang yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit. 27 orang dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati dan 8 orang ke RSU PKU Muhammadiyah Bantul dan yang luka ringan ada di Mapolsek Imogiri. 

Di RSUD Panembahan Senopati lanjutnya, ada 27 korban yang dirawat di IGD 19 orang laki-laki 8 perempuan. Di RSUD Panembahan Senopati ini 15 diantaranya terpaksa harus menjalani rawat inap sementara lainnya diperkenankan untuk pulang. 

Editor: Kastolani Marzuki