get app
inews
Aa Text
Read Next : Diwarnai 2 Kartu Merah, PSIM Yogyakarta Bantai Persik Kediri 2-1 di Super League

Kronologi Kerusuhan Laga PSIM vs Persis Solo di Mandala Krida Yogyakarta

Senin, 21 Oktober 2019 - 20:58:00 WIB
Kronologi Kerusuhan Laga PSIM vs Persis Solo di Mandala Krida Yogyakarta
Mobil polisi dibakar massa dalam kerusuhan laga lanjutan Liga 2 Indonesia antara PSIM Yogyakarta dan Persis Solo di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. (Foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Kerusuhan antarsuperter pecah dalam lanjutan Liga 2 Indonesia antara PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019) sore.

Kerusuhan tersebut mengakibatkan dua mobil patrol Polresta Yogyakarta yang diparkir di halaman stadion menjadi sasaran amukan massa. Satu mobil dibakar dan satunya terbalik.

Massa juga menghalangi mobil pemadam kebakaran (damkar) saat berusaha memadamkan kobaran api yang membakar mobil tersebut.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini mengatakan, kerusuhan terjadi setelah pertandingan dengan kedudukan 2-3 untuk keunggulan Persis.

Kericuhan tidak hanya terjadi di dalam lapangan, namun juga di luar stadion.  Kericuhan ini dipicu keributan di dalam lapangan ketika pertandingan akan berakhir.

Saat itu pemain Persis Solo terlibat dalam provokasi sehingga memancing pemain PSIM. Suporter tuan rumah pun ikut terpancing dan masuk ke lapangan, sehingga pemain Persis Solo dievakuasi ke dalam ruang ganti.

Polisi yang mencoba meredam emosi suporter agar tidak anarkis dengan menembakan gas airmata. Namun tembakan ini terbawa angin dan membuat suporter semakin panik.

Hingga akhirnya terjadi di luar stadion, para suporter mencoba mengejar pemain Persis Solo yang dievakuasi polisi. Namun dua mobil polisi justru menjadi sasaran kemarahan suporter.

“Sebagian Suporter Brajamusti ini kecewa dan melakukan tindakan anarkis,” kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini.

Sebagian suporter ini menyerang saat proses evakuasi. Namun polisi mampu meredakan dan para pemain bisa dievakuasi. Meskipun dua unit mobil milik polisi menjadi sasaran kemarahan suporter.

Armaini menegaskan, kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi. Baik internal maupun eksternal. Termasuk akan berbicara dengan panitia pelaksana dan Pemda DIY.

“Secara keseluruhan, kami menyanyangkan kejadian tersebut. Apalagi Stadion Mandala Krida ini stadion baru dan akan ada pertandingan-pertandingan sepak bola event Internasional," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut