get app
inews
Aa Text
Read Next : Prajurit TNI Tewas Diduga Dianiaya Senior di Gowa, Ini Kata Keluarga Korban

Kronologi Warga Gunungkidul Dianiaya Aparat saat Kunjungan Jokowi, Diawali Bentangkan Spanduk Ini

Rabu, 31 Januari 2024 - 11:11:00 WIB
Kronologi Warga Gunungkidul Dianiaya Aparat saat Kunjungan Jokowi, Diawali Bentangkan Spanduk Ini
Tangkapan layar oknum diduga aparat mengintervensi warga yang membentangkan spanduk saat kunjungan Presiden Jokowi di Gunungkidul. (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kronologi warga dianiaya diduga oleh aparat berpakaian preman saat rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gunungkidul, DIY, Selasa (30/1/2024). Warga tersebut dipukul sampai berdarah dan langsung mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Informasi diperoleh iNews, krnologi berawal saat Presiden Jokowi berhenti di depan pasar terbesar di Gunungkidul tersebut untuk menyapa warga yang sudah menantinya. Jokowi ketika itu melintas hendak menuju lokasi makan siang usai bersilaturahmi dengan para pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Taman Budaya Gunungkidul.

Rombongan Jokowi kemudian berhenti dan membagi-bagikan kaos untuk warga. Saat itu ada seorang warga memakai jaket hoodie merah maroon membentangkan spanduk.

'Selamat Datang Pak Presiden Jokowi. Kami sudah pintar, kami pilih Ganjar' tulis isi spanduk yang dibawa warga tersebut.

Tiba-tiba aparat pengamanan berpakaian preman mendatanginya dan berusaha merebut banner atau spanduk yang dibawa pemuda tersebut. Tampaknya isi spanduk ini tersebut membuat aparat keamanan tidak berkenan.

Sesaat kemudian terjadi dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat. Aksi tersebut terekam dalam video amatir warga yang berada di lokasi kejadian. Tampak korban dipukul di bagian rahang hingga berdarah. Setelah itu dibawa ke rumah sakit.

Video amatir itu lalu diunggah di media sosial Facebook oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. 

"Korban merupakan warga Gunungkidul, bukan kader PDIP," ujar Endah Surbekti Kuntariningsih, Selasa (30/1/2024). 

Melihat kejadian itu, Enang yang juga yang Ketua DPC PDIP Gunungkidul sontak marah hingga terlibat adu mulut dengan aparat keamanan yang menganiaya korban.

"Saya dan seluruh jajaran pengurus DPC PDIP Gunungkidul mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan," katanya.

Dia menilai aparat keamanan telah semena-mena terhadap rakyat yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Gunungkidul. 

Menurut Endah, sudah tidak saatnya lagi di saat era demokrasi aparat keamanan bertindak seperti itu. 

"Lantas apa yang ditakutkan seorang Presiden dari sebuah spanduk. Spanduk itu tidak berisi ancaman," ucapnya.

Endah menilai aparat keamanan bertindak arogan. Karena sebenarnya PDIP yang sudah 10 tahun ini berjuang untuk Jokowi untuk memperjuangkan menjadi presiden dengan keringat darah dan air mata ingin bertemu. 

"Kacang ora lali lanjaran. Jangan lupa akan dari mana beliau berasal. Harapan kami ketika beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 2019 yang lalu," katanya.

Respons Paspampres

Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman menegaskan anggotanya tidak terkait dengan tindakan kekerasan kepada warga yang membentangkan spanduk pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke daerah Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (30/1/2024). Paspampres selalu memakai seragam saat bertugas.

"Terkait kejadian adanya tindakan kekerasan dengan cara mendorong warga yang membentangkan spanduk pada saat kegiatan kunjungan kerja Presiden Bapak Joko Widodo ke daerah Wonosari pada hari Selasa tanggal 30 Januari 2023 yang dilakukan oleh anggota Paspampres adalah tidak benar," kata Herman, Rabu (31/1/2024).

Herman menjelaskan tugas dan fungsi Paspampres telah diatur Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI)  pada pasal 7 ayat satu yang isinya yakni melakukan tugas dengan cara pengamanan fisk jarak dekat terhadap VVIP.

"Apabila kita lihat dalam video yang beredar, bahwa yang mendorong warga yang membentangkan spanduk menggunakan baju sipil biasa. Sedangkan Paspampres sudah jelas terlihat menggunakan seragam resmi berupa baju tactical yang saat itu menggunakan baju tactical warna biru dan seragam dinas TNI dari pengawalan bermotor," katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut