Kuliner Legendaris Bantul Tahu Pong Jigudan Mbah Tini, Rasanya Gurih Berdiri sejak 1997
                
            
                BANTUL, iNews.id - Tahu pong menjadi salah satu jajanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan rasa gurihnya membuat semua orang menyukainya.
Di Kabupaten Bantul, ada salah satu warung tahu pong yang sangat legendaris. Tahu Pong Jigudan Mbah Tini sudah ada sejak tahun 1997 silam. Warung ini berada di Jalan Raya Srandakan, Dusun Jigudan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak.
                                    Ditemui di tempat usahanya, pemilik nama lengkap Suratini itu mengungkapkan awal mula dirinya membuka usaha warung tahu pong dari pamannya. Suratini diminta menjual tahu yang dibuat oleh pamannya.
"Waktu dulu, saya belum punya kerjaan, terus paman saya bilang, coba kamu jualan tahu saja. Kebutuhan semakin banyak, biaya sekolah juga pasti semakin mahal. Nanti tahu saya kasih, peralatan menggoreng saya kasih. Kebetulan paman saya itu produsen tahu," katanya, Rabu (25/10/2023).
Berawal dari situ, perempuan berusia 55 tahun itu kemudian memberanikan diri memulai usaha jualan tahu pong. Dengan modal bahan baku serta peralatan dari pamannya, dia mencari tempat strategis untuk membuka usaha tersebut.
"Alhamdulillah, lancar sampai sekarang," ucapnya.
                                    Dalam sekali buka, mulai pukul 14.00 WIB sampai 19.00 WIB Suratini mampu menjual sekitar 2.400 tahu. Pelanggannya pun banyak yang dari luar kota.
"Ada yang dari Kulonprogo, Semarang, Surabaya, terus sekitar Bantul. Orang-orang yang wisata biasanya mampir ke sini. Kalau kata orang yang beli rasanya gurih, enak," katanya.
Suratini menyebut tak ada resep rahasia yang dia gunakan. Hanya menambahkan bumbu bawang merah dan garam saja. Setelah bersihkan, lalu direndam dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Tahu tersebut dia goreng menggunakan tungku pembakaran kayu. Cara tradisional itu ia pertahankan sejak awal berjualan hingga saat ini.
Di warung sederhananya, Suratini biasa dibantu oleh suaminya. Meski memiliki banyak pelanggan, ia mengaku tak ingin melebarkan sayap usahanya karena merasa sudah cukup.
"Kalau ngejar dunia terus nggak ada habisnya," ucapnya.
Salah seorang pembeli Yati (63) warga Kabupaten Kulonprogo mengaku baru beberapa kali membeli tahu pong Mbah Tini. Dia mulai menyukai sejak pertama kali datang membeli.
"Baru beberapa kali, terus nyoba pertama kali enak. Jadi kadang pingin beli lagi," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi