get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Letusan Freatik Kembali Terjadi di Gunung Merapi

Rabu, 23 Mei 2018 - 17:44:00 WIB
Letusan Freatik Kembali Terjadi di Gunung Merapi
Suasana Gunung Merapi usai ditetapkan statusnya menjadi Waspada. (Foto: Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali mengalami letusan freatik, Rabu (23/5/2018) siang. Letusan terjadi pada pukul 13.49 WIB dengan durasi dua menit. Sebelumnya letusan terjadi dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB.

“Letusan ini juga terdengar di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan,” kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, di Yogyakarta, Rabu (23/5/2018).

Ketinggian kolom asap juga belum bisa terukur, karena kondisi puncak Merapi ditutupi kabut. Apalagi di wilayah Selo, Boyolali juga terjadi hujan. Namun amplitude getaran mencapai 50 milimeter dalam durasi dua menit. “Kami masih terus melakukan pengamatan perkembangan Merapi,”ujar Agus.

Sebelumnya letusan pertama pada Rabu dini hari terpantau pada pukul 03.30 WIB. Letusan ini juga teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah dan Kaliurang dengan durasi empat Menit. Tinggi kolom letusan mencapai 2.000 meter dan menuju arah barat daya.

Akibat letusan freatik tersebut, sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang terutama diwilayah kawasan rawan bencana (KRB) II dan KRB III yang meliputi, Desa Keningar, Sumber, Dukun, Kalibening, dilanda hujan abu. Jangkauan abu vulkanik bahkan mencapai 25 kilometer hingga tiba di Candi Borobudur.

Sebelumnya hasil pemantauan BPPTKG pada Selasa (22/5/2018), tidak ada peningkatan aktivitas yang signifikan di Gunung Merapi. BPPTKG hanya mencatat kegempaan Multyphase (MP) terjadi sebanyak dua kali, guguran (RF) satu kali, dan tektonik (TT) dua Kali.

“Dari pantauan hari ini sejak pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, data kegempaan Vulkanotektonik (VT) terjadi satu kali dan tektonik dua kali. Dari hasil ini status Gunung Merapi masih pada tingkat Waspada atau Level II,” ucap Agus.

Dengan statusnya tersebut, warga dilarang beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. “Penduduk yang tinggal dan beraktivitas di luar radius tiga kilometer dapat terdampak abu letusan namun tidak membahayakan Jiwa. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker,” kata Agus.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut