Lewat Forum SHG, Yakkum Bangkitkan Orang dengan Gangguan Psikososial Berdaya dan Mandiri
KULONPROGO, iNews.id - Sejumlah orang dengan gangguan psikososial (ODDP) yang ada di Kalurahan Temon Wetan, Kapanewon Temon, Kulonprogo kini bisa berdaya dan hidup mandiri di tengah masyarakat. Yayasan Rehabilitasi Yakkum terus melakukan pendampingan melalui forum Self Help Group (SHG).
Lurah Temon Wetan Puji Purwaningsih mengatakan, di wilayahnya ada 21 ODDP yang yang terus mengikuti pendampingan. Melalui Forum Disabilitas Berdaya penyandang ODDP ini akhirnya bisa mandiri dari bekerja di sawah, menjadi pengajar, hingga perajin batik.
“Ada 21 ODDP yang bergabung dalam Forum SHG didampingi dari Yakkum, mereka kemudian menggelar pertemuan rutin hingga memiliki usaha mandiri,” katanya di sela Sarasehan Kelompok Swabantu Disabilitas Psikososial Kapanewon Temon dan Launching Bank Sampah “Sinergi Berdaya”, Jumat (9/9/2022).
Pemerintah Kalurahan setiap tahun juga menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas. Tahun ini alokasinya sekitar Rp69 juta agar mereka berdaya.
“Kini mereka mendirikan Bank Sampah Sinergi Berdaya yang dikelola para ODDP,” katanya.
Salah satu penyandang ODDP, Desti mengatakan, ODDP selama ini cenderung mengurung diri karena tidak banyak mendapatkan informasi mengenai pengetahuan kejiwaan. Namun semenjak ada Yakkum mereka didampingi dan dibantu agar bisa produktif, baik di sektor pertanian, peternakan hingga yang suka bahasa ataupun advokasi.
“Saya sekarang mengajar les, dan kerap menjadi advokasi,” katanya.
Penyandang ODDP yang lain Nur Zaena mengaku saat ini masih rutin melakukan pengobatan kejiwaan di rumah sakit. Semenjak ada pendampingan, dia semakin mantap menekuni profesi sebagai pengajar di TPA hingga menjadi perajin batik.
“Awalnya ada pelatihan membatik, karena saya tertarik kemudian difasilitasi. Batik ini sudah saya pasarkan sampai di Thailand,” katanya.
Dia berharap pemerintah ikut membantu dalam pemasaran dan promosi. Sebab selama ini mereka menjual produk di beberapa event saja. Terkadang masih ada kelompok yang memesan batik untuk seragam atau cinderamata.
Project Manager Kesehatan Jiwa Masyarakat, Pusat rehabilitasi Yakkum, Siswaningtyas mengatakan, kegiatan ini menjadi promosi kesehatan jiwa dan dukungan sosial. Harapannya tidak ada lagi stigma pada ODDP.
“ODDP dan keluarganya tidak butuh belas kasihan, tetapi kesematan, dukungan dan penerimaan agar bisa kembali pulih mandiri dan berdaya,” katanya.
Pendampingan pertama dilakukan dengan kunjungan ke rumah berdasarkan kondisi masing-masing disabilitas psikososial. Setelah minum obat teratur, mereka difasilitasi untuk terapinya dalam SHG dan proses adaptasi. Biasanya pascaperawatan rumah sakit mereka tidak punya aktivitas untuk interaksi.
Editor: Kuntadi Kuntadi