get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Mahasiswa UGM Olah Sampah Onggok Pohon Aren Menjadi Panel Akustik

Jumat, 25 Oktober 2019 - 15:00:00 WIB
Mahasiswa UGM Olah Sampah Onggok Pohon Aren Menjadi Panel Akustik
Panel akustik yang terbuat dari onggok pohon aren yang dikembangkan oleh mahasiswa UGM. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

YOGYAKARTA, iNews.id – Onggok pohon aren yang selama ini dibuang, ternyata bisa dijadikan panel akustik untuk meningkatkan kualitas suara. Inovasi yang dikembangkan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih medali emas dalam ajang internasional 2nd World Innovation Technology Expo (WINTEX) 2019 yang diselenggarakan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Panel akustik ini dikembangkan oleh Ardhi Kamal Haq, bersama tiga temannya Said Ahmad, Muhammmad Dwiki Destian Susilo, serta Pamela Chanifah Zahro yang kuliah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM.

Menurut Ardhi, ide awal inovasi ini karena prihatin dengan limbah onggok yang dihasilkan UMKM pengolahan tepung dari pohon aren di Dusun Bendo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Setiap industri menghasilkan sekitar 600-700 kilogram limbah onggok per harinya.

“Selama ini, onggok itu hanya menjadi limbah dan mencemari lingkungan,” katanya di Laboratorium Fisika Material FMIPA UGM, Jumat (25/10/2019).

Dari situ mereka mencoba membuat inovasi dengan bimbingan dari dosen, Mitrayana. Tim ini selanjutnya melakukan riset pemanfaatan limbah onggok menjadi panel akustik.

Bahan utama yang dipakai berupa serat fiber limbah onggok yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Berikutnya dilakukan pemisahan antara serat fiber dengan serbuk onggok dan direkatkan dengan menggunakan tepung kanji.

Untuk membuatnya, serat onggok dicampur dengan perekat dari tepung kanji. Kemudian dicetak dan dipress pada tekanan 1000 psi agar adonan menjadi lebih padat.

Kemudian dilakukan pemanasan dalam oven selama dua jam pada suhu 100°C. Terakhir dilakukan finishing panel akustik limbah onggok.

“Hasilnya diperoleh prototipe panel akustik dengan dengan dimensi 29,7 centimeter kali 42 centimeter,” katanya.

Panel akustik ini mampu menyerap suara dengan baik. Karakter impedansi atau penyerapan suara yang datang mencapai 95 persen.

“Hampir semua suara yang datang teredam pada panel akustik ini,” katanya.

Selain mengatasi limbah sampah, panel akustik ini juga lebih ramah lingkungan. Selama ini panel di pasaran menggunakan bahan sintetis berupa busa dan styrofoam.

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut