get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda DIY Turun Tangan Selidiki Kasus Dugaan Pelecehan Seks Mahasiswa UNY

Mahasiswa UNY Kembangkan Sea Water Desalination, Ubah Air Laut Siap Minum

Senin, 06 November 2023 - 16:35:00 WIB
Mahasiswa UNY Kembangkan Sea Water Desalination, Ubah Air Laut Siap Minum
Mahasiswa UNY menunjukkan alat sea water Desalination yang bisa merubah air laut menjadi siap minum. (foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil merancang alat pengolah air laut menjadi air bersih yang siap dikonsumsi. Alat yang diberi nama Sea Water Desalination ini juga bisa memenuhi kebutuhan energi di lautan. 

Alat ini diciptakan para mahasiswa yang terdiri atas, Yanuar Agung Fadlullah dari prodi Pendidikan Teknik Mesin, Assadullah al Kaffah Alam prodi Pendidikan Teknik Mesin, Sahid Ramandhani prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Bagus Putra Setiyawan prodi Pendidikan Mekatronika dan Khisna Rizqi Fauzia prodi Kimia.

Ketua Tim Yanuar Agung Fadlullah mengatakan, teknologi desalinasi air laut menggunakan filter reverse osmosis yang diintegrasikan dengan proses elektrolisis menggunakan alat electrochemical compressor. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan energi nelayan, meningkatkan aksesibilitas, serta mengatasi sulitnya akses air minum ketika melaut. 

“Teknologi dirancang portable mempertimbangkan analisa perancangan golden ratio sehingga cocok diimplementasikan pada kabin kapal nelayan,” kata Yanuar, Senin (6/11/2023). 

Alat ini dioperasionalkan menggunakan energi listrik yang diperoleh dari solar cell. Hasil dari proses desalinasi dapat digunakan nelayan untuk memenuhi kebutuhan air minum selama melaut. Selain itu melalui proses elektrolisis akan diperoleh hidrogen (H) dan oksigen (O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar bakar alternatif untuk menjalankan kapal. 

Assadullah al Kaffah Alam menambahkan, penggabungan konsep energi terbarukan, proses desalinasi dan proses elektrolisis menjadi solusi permasalahan yang dihadapi nelayan dan meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mendukung bidang kemaritiman di Yogyakarta. Alat ini terintegrasi dengan electrochemical compressor sehingga memperoleh tiga luaran sekaligus yaitu air minum, listik, serta hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar mesin kapal. 

“Teknologi dirancang berbasis green energy yang ramah lingkungan sekaligus mampu menghasilkan air bersih dengan jumlah lebih banyak dibandingkan alat desalinasi yang lain” kata Sahid.

Bagus Putra Setiyawan mengatakan, sistem desalinasi air minum dirancang sepenuhnya menggunakan input daya yang diperoleh dari panel surya sehingga ramah lingkungan. Panel surya akan mengalirkan arus ke rangkaian kontrol kemudian diteruskan ke baterai. 

“Listrik yang dialirkan langsung hanya menghasilkan arus searah atau direct current (DC) kemudian diubah menjadi arus AC menggunakan inverter” katanya. 

Arus AC memungkinkan untuk mengoperasikan pompa reciprocating pada sistem filtrasi, menghidupkan stop kontak untuk memasok energi listrik nelayan, serta menjalankan instalasi elektrolisis untuk menghasilkan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar alternatif.

Cara kerja alat ini, dengan memompa air laut kemudian disaring melalui filter pre-treatment desalinasi untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan. Selanjutnya proses desalinasi dilakukan menggunakan filter reverse osmosis untuk menghasilkan air minum. Air laut sisa proses reverse osmosis akan dialirkan melalui electrochemical compressor untuk menghasilkan oksigen dan hidrogen. 

“Oksigen dan hidrogen disimpan dalam storage sebagai bahan bakar alternatif motor kapal,” ujar Khisna.

Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang PKM-KC tahun 2023. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut