get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung PRABU Expo 2025, BRI Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas

Masalah Modal Teratasi, Rismiyati Sukses Kembangkan Cokelat Makaryo ke Pasar Modern

Jumat, 30 April 2021 - 15:03:00 WIB
Masalah Modal Teratasi, Rismiyati Sukses Kembangkan Cokelat Makaryo ke Pasar Modern
Rismiyati menunjukan produk olahan cokelat yang dia produksi di rumahnya. (foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Rismiyati (51) warga Gadingan, Wates, Kulonprogo sukses mengembangkan usaha cokelat dengan label Coklat Makaryo. Namun, siapa sangka usaha yang dijalani pernah mengalami pasang surut. Berbagai upaya terus dilakukan sampai cokelat ini bisa menembus pasar modern.

Awal usaha dirintis Rismiyati dengan mendirikan salon Muslimah pada 2006 silam. Saat itu dia mencoba berwirausaha untuk menambah pendapatan keluarga dengan berbekal kemampuan dalam dunia kecantikan. Dua salon didirikan lengkap dengan lembaga kursus kecantikan rambut dan spa.

“Saat itulah saya tidak banyak memiliki modal, dan terpaksa utang di Pegadaian lewat program PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) untuk membeli peralatan salon,” katanya. 

Usaha ini bisa tetap berjalan mesti tidak semulus impiannya. Namun, dengan tekat yang kuat dia berusaha agar bisa mengembalikan cicilan utang di pegadaian senilai Rp15 juta. Meski harus tertatih dia bisa melunasi utangnya.

Sebagai enterpreneur muda saat itu, Rismiyati cukup jeli membuka peluang usaha. Tren kuliner sop ayam di Kota Yogyakarta pada 2010 membuatnya tertarik mengembangkan di Kulonprogo. Dengan sistem bagi hasil dia pun menambah varian usaha yang dijalankan.

Sebagai nasabah pegadaian yang taat, Rismiyati mendapat kepercayaan pinjaman utang yang lebih besar pada 2017. Saat itu dia mendapatkan pinjaman hingga Rp100 juta. Modal inilah dipakai untuk mengembangkan Coklat Makaryo. 

“Awalnya kami terkendala peralatan, tetapi dengan pinjaman yang lebih besar kami bisa membeli alat untuk produksi,” katanya.

Menurutnya, sebagai pelaku UMKM selama ini kesulitan untuk mendapatkan akses modal di bank. Mereka terganjal pada akses jaminan. Namun Pegadaian memberikan kemudahan dengan melihat track record angsuran selama ini. Alhasil dengan modal Rp100 juta usaha Coklat Makaryo berkembang pesat. Cukup dengan mengisi formulir pengajuan dan disurvey. 

Kini produk cokelat yang diproduksi juga semakin beragam dengan harga minimal Rp6.000 sampai dengan Rp49.000. Produk ini juga sudah masuk ke sejumlah toko modern dan pusat oleh-oleh. Selain itu mereka juga memasarkan melalui online dan menerima pesanan konsumen. 

Coklat makaryo kini memiliki empat orang karyawan yang berasal dari lokal. Meski masih berkelas UMKM mereka mampu menciptakan lapangan kerja. Meksipun dalam kondisi Covid-19 mereka harus melakukan sistem shift. 

“Kami juga ajukan keringanan angsuran dari biasa Rp3 juta menjadi Rp1 juta per bulan. Ini menjadi kunci sukses usaha kami bisa berjalan,” katanya.

Sukses Makaryo, diakui tidak lepas dari peran Pegadaian. Sebagai UMKM binaan mereka ikut dibantu dalam pengurusan hingga mendapatkan sertifikat label halal dari MUI. Tidak hanya itu, mereka kerap diajak untuk pameran di luar kota untuk menciptakan pasar yang lebih luas.   

Kepala Pegadaian Cabang Jogoyudan, Kulonprogo Arie Purwoko, mengatakan, pegadaian komitmen mendukung usaha mikro kecil dan menengah. Konsumen yang memiliki usaha bisa mengajukan pinjaman sampai dengan Rp10 juta melalui program kreasi Umi. 

“Syarat ada usaha kami akan kunjungi untuk survey. Umi juga bunga kecil dan mudah,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut