SLEMAN, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan memulangkan sepuluh warga yang saat ini tinggal di barak Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Mereka berasal dari Pedukuhan Ngrangkah, Kalurahan Umbulharjo yang berada di liar zona bahaya Merapi.
Sepuluh warga yang akan dipulangkan ini, terdiri atas dua orang dewasa dan enam anak-anak serta seorang bayi. Mereka merupakan satu keluarga yang telah mengungsi sejak Gunung merapi aktivitasnya meningkat pada Rabu (27/1/2021). Saat itu, terjadi awan panas guguran sebanyak 52 kali yang mengarah ke hulu Sungai Krasak dan Boyong dengan jarak luncur antara 500-3.000 meter.

Hasil Foto Udara Jarak Luncur Awan Panas Merapi Ternyata Capai 3, 5 Km
“Mereka ini mengungsi karena takut, karena berada di radius aman dan aktivitas Merapi menurun mereka diperbolehkan pulang,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto, Jumat (29/1/2021).
Pedukuhan Ngrangkah berjarak sekitar 6 km dari puncak Merapi. Wilayah ini tidak masuk dalam rekomendasi dari BPBD yang warganya unyuk mengungsi.

Aktivitas Merapi Menurun, Pengungsi Mulai Pulang ke Rumah
“Kami dapat laporan dari Lurah Umbulharjo, akan memfasilitasi kepulangan 10 warga itu,” kata Joko.
Panewu Cangkringan Suparmono, mengatakan sepuluh warga yang mengungsi ini akan kembali ke rumahnya pada Sabtu (30/1/2021) besok. Untuk pemulangannya akan dikoordinasikan pihak kalurahan.

Pengungsi Lereng Merapi Setiap Pagi dan Sore Pulang Urus Ternak
“Rencananya besopk pag mengatakan sesuai rekomendasi mereka akan kembali. Karena sesuai rekomendasi dari BPPTKG status Gunung Merapi level III (siaga). Untuk radius jarak aman 5 km dari puncak Merapi dan bahaya lontaran material 3 km,” kata Suparmono.
Editor: Kuntadi Kuntadi













