Masuki Musim Kemarau, Petani di Sleman Diminta Cek Sumber Mata Air
SLEMAN, iNews.id - Petani maupun kelompok tani di Sleman diminta untuk mengecek kondisi sumber air untuk pertanian memasuki musim kemarau tahun ini. Berdasarkan informasi dari BMKG diperkirakan puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli - Agustus mendatang.
"Menghadapi musim kemarau ini petani kami imbau untuk melakukan pengecekan kondisi sumber-sumber air untuk pertanian agar tetap dapat melakukan proses tanam," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, di Sleman (23/5/2023).
Suparmono menyebut sumber air yang perlu dicek seperti sumur untuk pertanian yang ada di area persawahan. Kemudian pompa-pompa air yang digunakan untuk mengalirkan air ke persawahan.
"Semua sarana tersebut mulai dilakukan pengecekan. Apakah masih bisa berfungsi lancar atau tidak, baik itu sarana dari bantuan pemerintah maupun sari swadaya petani," ujarnya.
Suparmono menyebutkan, puncak musim kemarau berdasarkan informasi BMKG akan berlangsung selama 18 hingga 19 dasarian terjadi pada Juli - Agustus dan akan berakhir pada dasarian ketiga Oktober 2023.
"Musim kemarau apalagi diperkirakan kemarau panjang akan sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi agar pertanian tetap dapat berjalan," ujarnya.
"Sebagai antisipasi untuk kekurangan air untuk pertanian saat pada musim kemarau tahun ini, kami telah mempersiapkan bantuan berupa pompa air dan sumur untuk daerah rawan kekeringan," ujarnya.
Suparmono menyebut dirinya sudah menyiapkan bantuan untuk petani berupa pompa air sebanyak 53 unit. "Saat ini sudah selesai dan siap dibagikan," katanya.
Dia menyebut antisipasi lain yang juga akan dilakukan yakni dengan pembuatan Irigasi Air Tanah Dangkal (IATD) di area ladang pertanian sebanyak dua unit sumur dangkal kedalaman 30 meter dan 25 paket sumur ladang untuk pertanian pangan.
Kemudian 10 paket sumur ladang untuk komoditas hortikultura dan peternakan dan tiga unit sumur dangkal, satu paket sumur ladang terdiri dari dua unit sumur bor sedalam 15 meter dan satu unit mesin pompa air.
"Dengan bantuan ini petani diharapkan tetap bisa melakukan penanaman dan tidak sampai terjadi puso pada tanaman pertanian," ucapnya.
Editor: Ainun Najib