Mencicipi Nasi Godhok Mbok Yah, Rasanya Nikmat Bikin Konsumen Ketagihan

BANTUL, iNews.id – Berkunjung ke Kota Yogyakarta tidak lengkap kalau tidak mencicipi kuliner tradisional. Salah satu yang unik dan banyak diburu konsumen adalah menu nasi godhok.

Salah satu warung legendaris adalah warung nasi godhok Mbok Yah yang terletak di Pedukuhan Bandung, Kalurahan Pendowoharjo, Sewon Bantul. Mbok Bandiyah sudah menekuni usaha ini sejak 1992 lalu. Awalnya menu ini hanya sebagai menu pelengkap mi goreng, mi rebus dan nasi goreng. Lantaran usianya sudah tua, usaha ini diteruskan oleh suami dan anaknya. 

Baca Juga

Kasus Positif Covid-19 di Bantul Menurun Drastis

Pengelola warung Mbak Yah, Sigit Hermawan mengatakan, menu ini tercipta atas usulan pelanggannya. Saat itu ada konsumen yang kurang kenyang dengan satu porsi mi rebus dan minta agar ditambahkan nasi di dalamnya. 

“Karena rasanya enak dan membuat kenyang, sejak saat ini banyak diminta pembeli dan menjadi ikon di warung ini,” kata Sigit, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga

Angin Kencang Terjang Bantul, Puluhan Pohon Tumbang

untuk membuat menu nasi godhok yang gurih dan lezat, diperlukan bumbu seperti merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih dan kemiri. Sedangkan bahannya menggunakan nasi putih, bihun dilengkapi sayuran. Saat disajikan juga dilengkapi dengan irisan buah mentimun, kubis, dan taburan bawang goreng dan seledri. 

Proses pembuatannya, diawali dengan memasak bumbu sampai dengan matang. Kemudian ditambahkan dengan air kaldu dari ayam. Terakhir bahan berupa bihun dan nasi sampai benar-benar matang.

Baca Juga

Kasus Pasien Aktif Covid-19 di Bantul Terus Menurun, saat Ini Tinggal 91 Orang

“Memasaknya harus pas, tidak boleh lama agar tidak menjadi bubur,” katanya. 

Satu porsi nasi godhok dijual dengan harga Rp13.000. Konsumen juga bisa menikmati teh panas dengan gula batu agar rasanya lebih nikmat. 

Warung nasi godhok Mbok Yah cukup terkenal dan banyak diburu konsumen. Di Pedukuhan bandung ada tiga warung yang didirikan saudara Mbok Yah. Warung ini berada di tengah kampung yang buka pada sore sampai malam hari. 

“Saya sudah langganan di sini, rasanya enak pas dilidah orang Jawa,” kata Dias Wuri, salah satu pelanggan.

Editor: Kuntadi Kuntadi