get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus TBC di Lebak Capai 4.694 Sepanjang Tahun Ini, 63 Penderita Meninggal

Menkes Budi G Sadikin Ingin Negara G20 Miliki Sistem Penanganan TBC yang Tangguh

Kamis, 31 Maret 2022 - 13:15:00 WIB
Menkes Budi G Sadikin Ingin Negara G20 Miliki Sistem Penanganan TBC yang Tangguh
Side event TBC dalam rangkaian pertemuan pertama Health Working Group bertajuk “Pembiayaan Penanggulangan TBC: Mengatasi Disrupsi Covid-19 dan Membangun Kesiapsiagaan Pandemi Masa Depan”. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ingin negara anggota G20 memiliki program yang tangguh dalam penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC). Untuk mengeliminasi penyakit ini, butuh dukungan pendanaan, jaringan kolaboratif dan kemitraan multilateral dalam mengembangkan diagnostik, vaksin, terapi dan sistem surveilans TBC yang efektif dan efisien.

“Dengan upaya tersebut, tidak hanya memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien dan keluarga TBC, tetapi juga untuk mencapai hasil yang lebih baik, dunia yang bebas dari TBC,” kata Menkes pada side event TBC dalam  rangkaian pertemuan pertama Health Working Group (HWG) bertajuk “Pembiayaan Penanggulangan TBC: Mengatasi Disrupsi Covid-19 dan Membangun Kesiapsiagaan Pandemi Masa Depan”, yang diselenggarakan Kemenkes dengan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Yogyakarta pada Rabu (30/3/2022). 

“Peningkatan investasi terhadap sumber daya dalam penanggulangan TBC akan menyokong pemulihan kesehatan masyarakat untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Direktur Eksekutif STPI, Lucica Ditiu mengatakan, penyakit TBC muncul sebelum Covid-19. Kehadiran Covid-19 menjadikan penanganan TBC memburuk. Menariknya 50 persen  kasus TBC berada di negara G20. 

TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Hanya saja negara kekurangan sumber daya dan perhatian. Mestinya TBC diperlakukan sama dengan Covid-19, karena gejala dan kondisi penyakitnya mirip. 

“Butuh tanggung jawab moral untuk mengakhiri TBC di negara ini,” ujarnya.

Staf Khusus Menteri Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kemenkes Prastuti Soewondo berharap, pemimpin dunia mampu memobilisasi sumber daya untuk pengobatan dan pencegahan serta pengembangan. Kesehatan memilikki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. 

“Negara G20 harus menjalin kemitraan yang efektif dengan semua pemangku kepentingan, termasuk penyintas TBC, anggota parlemen, sektor swasta hingga filantropi,” katanya.

Deputy Executive Director STPI, Suvanand Sahu merekomendasikan kepada negara G20 untuk menyadari TBC adalah ancaman kesehatan global dan mengintegrasikan penanggulangan TBC ke dalam Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Pandemi.  

“Negara G20 harus mengatasi penularan TBC dan penyakit pernapasan lainnya,” katanya. 

Pulmonologist dan Dewan STPI Erlina Burhan mengatakan, perlu upaya meningkatkan pengelolaan kesehatan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat. Industri farmasi harus memunculkan inovasi yang kompetitif, penelitian, penemuan obat-obatan yang efektif dan ramah. Vaksin Covid-19 ditemukan hanya dalam satu tahun, sedangkan TBC sudah 94 tahun belum ada vaksin yang baru.

“Perlu peningkatan kolaborasi untuk mewujudkan upaya 3T yang masif,” ujarnya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut