get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktivitas Merapi Terus Meningkat, BNPB Minta Warga 3 Kabupaten di Jateng Waspada

Merapi Masih Siaga, Sleman Perpanjang Tanggap Darurat hingga 28 Februari

Selasa, 02 Februari 2021 - 12:05:00 WIB
Merapi Masih Siaga, Sleman Perpanjang Tanggap Darurat hingga 28 Februari
Gunung Merapi. (Foto: Dok iNews.id)

SLEMAN, iNews.id - Pemkab Sleman kembali memperpanjang status tanggap darurat Bencana Merapi dari 1 Februari 2021 hingga 28 Februari 2021. Status tersebut diperpanjang karena sampai sekarang belum ada penurunan status Gunung Merapi dari Level III atau Siaga.  

Sampai saat ini, warga masih perlu mewaspadai potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas ke sektor selatan barat daya hulu Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh 5 kilometer (km). Kemudian, lontaran letusan radius 3 km  dari puncak.

"Pertimbangan perpanjangan ini karena Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) belum menurunkan atau menaikkan status aktivitas Gunung Merapi, yaitu masih tetap Siaga atau Level III," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto, Selasa (2/2/2021).  

Perpanjangan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Sleman No 8/Kep.KDH/A/2021 yang ditandatangani oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, 29 Januari 2021. Ini merupakan perpanjangan status tanggap darurat yang ketiga. 

Pemkab Sleman sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No 75/Kep.KDh/A/2020 tertanggal 5 November 2020 tentang Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi, yaitu mulai 5-30 November 2020. ,

Perpanjangan pertama pada 1 Desember 2020-31 Desember 2020. Perpanjangan status ini tertuang dalam SK Bupati Sleman No 84.6/Kep.KDH/A/2020 tanggal 30 November 2020. Lalu, perpanjangan kedua pada 1 Januari 2021-31 Januari 2021 yang tertuang dalam SK Bupati Sleman No 94.98/Kep.KDH/A/2020 tanggal 26 Desember 2020.

Joko Supriyanto mengatakan, saat ini, BPBD juga juga masih menangani pengungsi warga Turgo, Piurwobinangun, Pakem yang mengungsi di Barak Purwobinangun dan SD Sanjaya Tritis. Tercatat hingga Senin (1/2/2021), ada 128 orang yang mengungsi di Barak Purwobinangun dan 62 orang di SDN Sanjaya Tritis Purwobinangun. Mereka mengungsi setelah terjadi rentetan awan panas sebanyak 52 kali sejak 27 Januari 2021.

“Implikasi dengan penetapan status tersebut, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) dapat mengajukan anggaran terkait penanganan erupsi,” kata Joko, Selasa (2/2/2021).

Joko menjelaskan dari evaluasi, untuk penanganan di barak pengungsian Purwobinangun, yang diperlukan di antaranya toilet portable, Wifi, serta tenda untuk anak dan perempuan.  Untuk toilet portable ditangani Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Sementara Wifi untuk mendukung kegiatan belajar dan komunikasi menjadi kewenangan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

“Tenda pengaduan anak dan perempuan yang dibutuhkan ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman untuk pendampingan anak dan perempuan,” kata mantan kepala Satpol PP Sleman itu.

Hal lain yang sekarang dipersiapkan, yakni perbaikan jalur evakuasi dan lampu penerangan jalan di sepanjang jalur evakuasi dan lokasi pengungsian. Sebab, untuk jalur evakuasi belum semua diperbaiki, yaitu di Tunggularum sejauh 1 km. Untuk perbaikan jalan ditangani oleh DPUPKP sedangkanlampu penerangan jalan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman.

"Berbagai usulan itu direalisasikan menggunakan dana BTT (belanja tak terduga) yang berlaku selama masa tanggap darurat," katanya.

Menurut Joko, dari hasil evakluasi, untuk penanganan pengungsi warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan di barak Glagaharjo sudah berjalan dengan baik dan lancar. Para pengungsi sudah pulang ke rumah.  

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut