Muhammadiyah Kirim Tim Asistensi Penanganan Gempa ke Maroko

YOGYAKARTA, iNews.id - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama dengan LazisMu mengirimkan tim asistensi untuk membantu asesmen penanganan gempa di Maroko. Untuk tahap awal ada dua orang yang diberangkatkan. 

“Tadi saya bersama MDMC ikut berdiskusi dengan Kedutaan Besar Maroko di Jakarta. Mereka sangat mengapresiasi usaha Muhammadiyah untuk memberikan bantuan ini.,” ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kerja sama Internasional, Prof Syafiq A Mughini dalam keterangannya persnya, Rabu (13/09/2023).

Baca Juga

Korban Tewas Gempa Maroko Nyaris 3.000 Orang, Tim Penyelamat Asing Berdatangan

Tim yang diberangkatkan berjumlah dua orang yakni Wahyu Pristiawan Buntoro dan Al Afik dari bidang Diklat MDMC dan EMT Muhammadiyah. Mereka berangkat dari Bandara Internasonal Yogyakarta (YIA) malam ini. 

“Keduanya akan bertugas selama 14 hari untuk mendampingi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Maroko yang menjadi Management Support Assistance Team,” katanya. 

Baca Juga

Jumlah Korban Gempa Maroko Meningkat, Tim SAR Mengerahkan Alat Berat

Keberangkatan tim asistensi ini menjadi langkah awal Muhammadiyah Aid untuk merespon kebutuhan dasar masyarakat, meliputi logistik, layanan psikososial, dan layanan kesehatan. Langkah ini menjadi upaya terdekat untuk membuka layanan yang lebih besar lagi.

Menurutnya, MDMC berupaya untuk menggerakkan potensi lokal secara optimal termasuk mobilisasi sumber daya dalam setiap giat respons selama 14 hari tersebut.

Baca Juga

Korban Tewas akibat Gempa Maroko Terus Bertambah, Kini Jadi 2.862 Orang

“Selama tidak ada resistensi dari masyarakat lokal di sana dan pemerintah yang punya otoritas di negara tersebut tidak menjadi masalah, karena tentu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi tidak hanya logistik dan kesehatan tapi juga psikososial,” ujarnya. 
Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan menyampaikan bahwa Muhammadiyah Aid telah berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan juga pemerintah, sehingga bantuan yang akan diberikan terukur. 

“Kami berharap Muhammadiyah dapat mengajak banyak lembaga untuk bersama-bersama saling bahu-membahu merespons bencana Maroko ini dengan mengutamakan semangat kemanusiaan. Karena saat ini korban sudah mencapai 2.400 jiwa meninggal dunia,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi