Murid Tusuk Guru Cantik di Bantul Ternyata Pasien RSJ Grhasia
KULONPROGO, iNews.id – CB (16) pelaku penusukan terhadap gurunya, Wening Pamudji Asih merupakan siswa SMA Negeri 1 Lendah, Kulonprogo.
Pelaku diketahui pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Pakem, Sleman. Pelaku bahkan rutin menjalani perawatan dan mengonsumi obat selama beberapa tahun tepatnya sejak SMP agar penyakitnya tidak kambuh.
“Kata orang tuanya dia perawatan dan minum obat rutin dari Grhasia,” kata Kepala SMA 1 Lendah, Didik Asmiarto, Kamis (21/11/2019).
CB selama ini diketahui rutin mengonsumsi obat-obatan dari RSJ Grhasia sejak di bangku SMP. Meski begitu, sekolah tidak pernah mengetahui diagnosa dari dokter terkait kejiwaannya. “Kalau anaknya biasa saja, tidak ada yang aneh,” ujarnya.
Menurut Didik, antara korban dan terduga pelaku jarang berinteraksi di sekolah. Mereka tidak pernah bertemu di dalam kelas karena korban tidak mengajar di kelas CB. Pelaku diduga mengetahui rumah korban karena kerap ikut pentas menari.
“Mungkin ikut kelompok kesenian di desanya atau bagaimana, sehingga pernah pentas dan tahu rumah Bu Wening,” ujarnya.
Didik menuturkan, CB memiliki kegemaran dalam menari. Bahkan di sekolah juga ikut pentas Sendratari Ramayana. Sekolah juga tidak menaruh perhatian lebih terhadap pelaku.
Menurut Didik, dalam catatannya, CB kerap tidak masuk kelas. Bahkan sempat di antar jemput oleh orang tuanya karena pernah tidak sampai ke sekolah walaupun sudah pamit.
“Kita pernah home visit di kediamannya dan diketahui kalau menjalani perawatan di RSJ Grhasia,” katanya.
Didik mengatakan, Wening Pamuji Asing merupakan guru honorer di SMA N 1 Lendah dan baru mengajar Juli 2019 lalu.
“Ibu Wening ini mengajar utamanya di SMK Negeri Sewon, Bantul. Karena kita kekurangan guru sejarah, kita minta Bu Wening ini mengajar kelas X SMA 1 Lendah,” katanya.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Kulonprogo Hendri Tatik Widayati mengatakan kasus penganiayaan itu sudah ditangani kepolisian.
Namun, pihaknya belum akan mengambil tindakan atas kejadian yang menimpa salah satu guru SMA tersebut.
“Kami akan melakukan penguatan dan pembinaan ke sekolah-sekolah untuk antisipasi kejadian seperti itu. Kita akan kuatkan dalam rakor setiap awal bulan,” ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki