Nenek Ini Berusia 119 Tahun, Begini Rahasianya Bisa Panjang Umur

ANKARA, iNews.id - Luar biasa. Nenek di Turki ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-119 tahun. Dia membagikan rahasianya agar umur panjang. 

Seker Arslan baru saja merayakan ulang tahun di rumahnya, Amasya, Turki Utara pada Minggu (27/6/2021). Dia mengatakan, resep panjang umur yang dilakoninya yakni diet mentega, madu, keju dan telur rebus setiap pagi. 

Baca Juga

Fokus Perangi Pandemi Covid-19, TNI AL Tunda Latihan Puncak Armada Jaya

Sebenarnya, keluarganya juga tidak terlalu yakin dengan usia pasti Nenek Seker. Namun, di kartu identitas yang dimiliki, tercatat dia lahir pada 27 Juni 1902. 

Kini, Nenek Seker memiliki enam anak dan 12 cucu. Dia mengatakan, umur panjangnya diwarisi dari mendiang ibunya yang meninggal di usia 110 tahun. 

Baca Juga

Pemkab Gunungkidul Berjanji Permudah Perizinan Investasi

Salah satu anak Nenek Seker, Serap Yueksel percaya resep panjang umur ibunya karena makan makanan alami. Ini terbukti dari mentega, madu dan keju yang selalu tersaji di atas meja. 

“Dia biasa meragi yogurtnya sendiri. Dia juga mengonsumsi telur rebus saat sarapan," katanya dilansir dari the Sun. 

Baca Juga

Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di RSUD Sleman dan Prambanan Penuh

Hingga kini, harapan yang belum terkabul dari Nenek Seker yakni memiliki cicit. Meski demikian, Nenek Seker tinggal di tengah-tengah anak, menantu dan dua cucunya. 

Keluarga sempat khawatir dengan kesehatan Nenek Seker karena salah satu cucu dinyatakan positif Covid. Namun ajaibnya, Nenek Seker tak tertular meski tinggal di rumah yang sama.

Nenek Seker juga pernah mendapat kunjungan dari politisi Mesudiye Altun Guerlevik. Kedatangannya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Nenek Seker. 

Pejabat setempat berharap dengan pengakuan ulang tahunnya akan memungkinkan dia untuk mengklaim gelar orang tertua yang masih hidup.

Dengan melakukan itu, dia akan menyalip orang tertua saat ini, Kane Tanaka dari Jepang yang berusia 118 tahun. Tanak lahir pada 2 Januari 1903.

Editor: Ainun Najib