get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangun Peradaban dari Pedalaman, Dewan Dakwah Lepas 225 Dai Muda ke Pelosok Negeri

Ngaji Budaya di UIN Jogja, Upaya Kemenag Hadirkan Dakwah Inklusif ke Generasi Muda

Minggu, 16 November 2025 - 21:51:00 WIB
Ngaji Budaya di UIN Jogja, Upaya Kemenag Hadirkan Dakwah Inklusif ke Generasi Muda
Ngaji Budaya yang digelar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta digairi ribuan peserta. (Foto: ist)

YOGYAKARTA, iNews.id- Lebih dari 1.000 peserta memadati Gedung Serbaguna UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam pelaksanaan Ngaji Budaya yang digelar Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Sabtu (16/11/2025). Mahasiswa, penyuluh agama, anggota majelis taklim, dan masyarakat umum tampak antusias mengikuti acara.

Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati, mengatakan, Ngaji Budaya di Yogyakarta menjadi salah satu rangkaian program yang dirancang untuk mendekatkan generasi muda pada ruang dialog agama dan budaya.

"Kami melihat bagaimana pendekatan budaya mampu membuka pintu diskusi yang lebih luas. Lebih dari seribu peserta yang hadir menjadi bukti bahwa anak-anak muda membutuhkan ruang keagamaan yang ekspresif, humanis, dan dekat dengan realitas keseharian mereka,” ujar Wida.

Dia menuturkan, mayoritas peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. 

Tingginya kehadiran tersebut menjadi indikator bahwa generasi muda menaruh minat besar pada ruang edukasi yang menggabungkan agama dan budaya tanpa menciptakan sekat yang kaku.

Wida menambahkan, penyelenggaraan Ngaji Budaya berangkat dari kebutuhan menghadirkan pendekatan dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman. Generasi muda, menurutnya, kini lebih responsif terhadap media ekspresif seperti seni dan musik.

Pendekatan tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas kebangsaan, merawat keragaman, serta menghindarkan masyarakat dari pola pikir ekstrem.

Jaga Warisan Budaya

Bagi banyak peserta, Ngaji Budaya bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi pengalaman yang memberi perspektif baru. 

Muhammad Robby, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, mengaku mendapatkan wawasan yang memperkaya cara pandangnya.

“Ngaji Budaya memberi wawasan kepada saya bahwa doa, seni, dan tradisi bisa berjalan bersama. Saya pulang bukan hanya dengan ilmu baru, tetapi juga semangat untuk melestarikan budaya lokal dalam dakwah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Nur Husna, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menilai Ngaji Budaya menjadi ruang penting untuk merawat keterhubungan antara seni dan keagamaan.

“Acara seperti ini penting. Kita belajar menjaga warisan budaya sambil berdialog soal agama tanpa menghakimi. Ini ruang yang membuat kita merasa aman untuk belajar dan berdiskusi,” tuturnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut