OJK Sebut Transaksi Bursa di Jogja Melemah tapi Investor Pasar Modal Tumbuh 24 Persen
YOGYAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kinerja pasar bursa di DIY mengalami penurunan 25,06 persen atau sebesar Rp25,67 miliar dari bulan lalu. Kendati demikian OJK mencatat dari sisi investor justru peningkatan.
"Mayoritas, 90,59 persen atau sebanyak 9.806 orang dari total nasabah didominasi oleh nasabah perorangan. Nasabah ini juga masih terkonsentrasi di kota Jogja," kata Kepala OJK DIY, Pardjiman, pada pelatihan Wakil Perantara Pasar Efek (WPPE) di kantor OJK DIY, Sabtu (8/7/2023).
Pardjiman menyebut berdasarkan data Sistem Informasi Data (SID) Bulan Mei 2023 transaksi pasar modal DIY didominasi oleh individu sebesar 99,9 persen untuk saham. Kemudian 99,93 untuk SID Reksadana dan 99,53 untuk SIDN.
WPPE sebagai perantara yang berhubungannya dekat dengan investor wajib memiliki kualitas dan pengetahuan yang cukup tentang dunia pasar modal. Utamanya yang berhubungan dengan penjualan efek serta saham.
"jika WPPE itu melakukan pelanggaran seperti penipuan kepada investor, maka izinnya dapat dicabut. Mereka akan mendapat reputasi buruk atau black list di dunia pasar modal," katanya
Menurutnya, profesi WPPE di pasar modal membutuhkan kualitas yang memiliki pengetahuan dan kepribadian yang baik. Dunia pasar modal dan investor hanya mau mempercayakan asetnya kepada orang yang terpercaya dan memiliki pengetahuan yang lengkap akan di pasar modal.
Kepala Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza mengatakan, jumlah Investor DIY per Mei 2023 adalah 161.614 investor. Jika dibandingkan dengan posisi bulan Mei 2022 atau 1 tahun yang lalu mengalami pertumbuhan sebesar 24,90 persen, yang hanya 129.395 investor.
“Ke depan, kami masih sangat optimis tren pertumbuhan investor masih berlanjut," ujarnya.
Optimisme ini tidak lepas dari tumbuh galeri-galeri investasi BEI, yang jumlahnya akan terus ditambah. Selain itu jug akan ada satu perusahaan yang go public (emiten) tahun ini dari DIY. Kehadiran emiten baru ini bakal lebih mendorong pertumbuhan pasar modal di daerah khususnya di DIY.
Editor: Kuntadi Kuntadi