get app
inews
Aa Text
Read Next : Longsor Susulan Intai Warga Banjarnegara, Ditemukan Rekahan Membentuk Pola Tapal Kuda

Pakar UGM Yakin Indonesia Bisa Jadi Juru Runding Rusia-Ukraina

Jumat, 25 Maret 2022 - 08:57:00 WIB
Pakar UGM Yakin Indonesia Bisa Jadi Juru Runding Rusia-Ukraina
Sebuah mal di Kyiv, Ukraina, hancur akibat invasi Rusia. Pakar UGM menyebut Indonesia berpeluang menjadi juru runding penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. (Foto : Reuters)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pakar perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional UGM, Riza Noer Arfani meyakini Indonesia berpeluang menjadi juru runding penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Apalagi Indonesia saat ini berposisi sebagai ketua G20

Menurut Noer Arfani ini sekaligus saatnya Indonesia menunjukkan secara nyata prinsip politik bebas aktif.  

"Apalagi dalam pembukaan UUD 1945 kita berkomitmen menjaga perdamaian dan ketertiban dunia," katanya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta, Kamis (24/3/2022).

Pernyataan Presiden Joko Widodo di twitter yang meminta peperangan dihentikan, menurut dia, masih memerlukan sikap berkelanjutan dengan mempertemukan negara-negara yang berkonflik dalam meja perundingan.

Menurut dia, Indonesia sebagai ketua G-20 periode ni bisa mengajak Turki, China, dan Rusia untuk duduk bersama membahas progres perbaikan ekonomi jika konflik itu berlarut-larut.

Arfani mengatakan Indonesia dapat memanfaatkan kedekatan dengan China atau Rusia untuk mengupayakan gencatan senjata dan mendudukan keduanya di meja perundingan.

"Jika perlu menggandeng India yang akan memegang keketuaan G-20 berikutnya setelah Indonesia atau Brazil sebagai ketua berikut G-20 setelah India, jadi diperlukan langkah-langkah luar biasa untuk diplomatik," ujar dia.

Menurut dia, jika konflik berlarut-larut maka kondisi geopolitik dan geoekonomi secara global bisa terdampak cukup serius, termasuk dampaknya bagi negara-negara di Asia Tenggara. "Dari sisi geopolitik persaingan negara-negara barat dengan Rusia akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Selama ini kita melihat Rusia sebagai pewaris negara adikuasa Uni Sovyet. Mereka nampaknya menginginkan status itu tetap ada," kata dia.

Meski tidak secara langsung, kata dia, konflik itu bisa berdampak pada perekonomian Indonesia karena suplai bahan makanan terutama gandum masih bergantung pada kedua negara yang tengah berkonflik.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut