get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Pemakaman Pakubuwono XIII, Warga Berdatangan ke Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri

Pasien Coid-19 di Bantul yang Masih Jalani Karantina Capai 10.465 orang

Rabu, 14 Juli 2021 - 08:04:00 WIB
 Pasien Coid-19 di Bantul yang Masih Jalani Karantina Capai 10.465 orang
Pemkab Bantul menambah selter Covid-19 dengan memanfaatkan gedung SKB Sewon. Kasus Covid di Bantul masih sangat tinggi. (Foto : Ist)

BANTUL, iNews.id - Kasus Covid-19 di Bantul masih sangat tinggi. Per 13 Juli 2021 kasus Covid-19 aktif atau pasien positif yang masih menjalani karantina mencapai 10.465 orang setelah ada tambahan kasus baru 816 orang dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, Selasa (13/7/2021) menunjukkan, kasus aktif virus corona tersebut tersebar di 17 kecamatan se-Bantul dengan terbanyak dari Kecamatan Banguntapan 1.967 orang, kemudian Sewon 1.036 orang, dan Jetis ada 1.024 orang.

Selanjutnya Kecamatan Bantul 1.021 orang, Imogiri 725 orang, Pandak 521 orang, Pleret 489 orang, Kasihan 470 orang, Pundong 458 orang, Sedayu 439 orang, Piyungan 415 orang, Srandakan 392 orang, Sanden 369 orang, Kretek 329 orang, Bambanglipuro 310 orang, Pajangan 262 orang, serta Dlingo 238 orang.

Sementara itu, total akumulasi data kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bantul hingga kini sebanyak 29.621 orang, dengan telah dinyatakan sembuh 18.481 orang setelah pada hari ini ada penambahan kasus pulih dari Covid-19 sebanyak 317 orang.

Untuk kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal menjadi 675 orang, setelah Selasa (13/7) ini dilaporkan kasus kematian sejumlah 25 orang, sehingga pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi dan karantina berjumlah 10.465 orang.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masih tingginya mobilitas masyarakat dan mengakibatkan kerumunan menyebabkan peningkatan penularan kasus. Karena itu pentingnya PPKM darurat benar-benar dijalankan guna mengerem laju penyebaran Covid-19.

"Kalau dari analisis data itu karena mobilitas, mobilitas itu mengakibatkan kerumunan, kerumunan mengakibatkan transmisi, sehingga perlu dicegah sebelum kerumunan terjadi. Makanya kenapa ada PPKM dan penyekatan itu untuk mengerem mobilitas dan mencegah kerumunan," kata bupati.

Meski demikian, Bupati Bantul tetap mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut