Pasokan Minyakita Tersendat, Pemda DIY Pastikan Stok Bahan Pokok Aman hingga H+7 Lebaran
YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah daerah (Pemda) DIY memastikan stok kebutuhan pokok di wilayah mereka aman menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tim Pengendali Inflasi daerah menemukan ada beberapa komoditas yang tersendat pasokannya seperti minyakita.
Plh Asisten Ekonomi dan Pembangunan DIY, Yuna Pancawati mengatakan, mereka telah melakukan pantauan stok bahan pangan di seluruh kabupaten/kota di DIY. Saat ini stok aman bahkan sampai H+7 Lebaran.
Harga beras mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan. Selain itu diakibatkan faktor alam seperti anomali cuaca sehingga ongkos pengolahan lebih besar dan memicu kenaikan harga jual. Harga pokok penjualan yang baik di tingkat petani otomatis mengakibatkan harga beras juga tinggi.
"Itu juga karena ada beras dari DIY yang dibeli besar-besaran oleh pembeli dari luar. Tetapi pasokan berasnya aman," ujar dia, Rabu (12/4/2023).
Sementara untuk minyakita, sebenarnya stok masih aman. Hanya saja pasokan memang sedikit tersendat karena di DIY tidak ada distributor B1. Minyakita harus mendatangkan dari Jawa Tengah, bukan dari pabriknya langsung.
Minyakita kemasan botol memang sedikit lebih sulit didapat ketimbang kemasan lain. Kemasan botol itu memang favorit sehingga barang lebih sulit didapat ketimbang kemasan yang lain. Padahal saat ini pihak produsen kesulitan mendapatkan plastik. Namun untuk yang bantalan masih aman.
"Untuk daging sapi, stoknya memang terbatas sehingga ada kecenderungan harga mengalami kenaikan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging sapi, akan ada pasokan luar daerah melalui mekanisme kerja sama antardaerah. Hal ini sudah terjadi antara pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur dalam mendatangkan telur.
“Tepung terigu malam turun karena permintaan sudah berkurang,” ujarnya.
Yuna mengatakan, menjelang Idul Fitri ada beberapa isu yang harus diantisipasi. Salah satunya kenaikan permintaan yang terdampak pada perkembangan harga. Selain itu juga ada pergerakan pemudik secara nasional.
"Dalam menghadapi HBKN Idul Fitri sebagai langkah antisipasi yaitu yang pertama optimalisasi operasi pasar, pasar murah dan gelar pangan murah," kata dia.
Penjabat Sekda DIY, Wiyos Santosa mengatakan, pada libur lebaran ini diperkirakan 5,8 juta pemudik akan tiba di DIY. Hal ini akan memicu peningkatan permintaan kebutuhan pokok selama libur lebaran nanti. Dia meminta hal tersebut agar segera diantisipasi.
"Jangan sampai nanti stok tidak ada," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi