Pedagang Angkringan di Jogja Keluhkan Kenaikan Harga Sembako, Untung Semakin Tipis

YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah pedagang angkringan yang ada di Kota Yogyakarta mengeluhkan kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok (sembako). Hal ini mengakibatkan untung yang diperoleh pedagang semakin menipis.
Salah satu pedagang angkringan, Handoko Wantoro (36) mengatakan, harga gula pasir saat ini naik dari Rp13.000 menjadi Rp17.000. Kenaikan ini membuat keuntungan yang diperolehnya semakin sedikit.
“Semua minuman pakai gula, kalau harganya naik untungnya sangat tipis. Tidak mungkin menaikkan harga,” katanya.
Segelas es teh atau es jeruk dijual dengan harga Rp2.500, sedangkan kopi Rp3.000. Kalau mau keuntungan tetap terjaga, idealnya harganya sekitar Rp4.000.
“Tidak berani kalau mau menaikkan harga, takut pelanggan kabur,” katanya.
Selain gula, pedagang angkringan juga mnegeluhkan kenaikan harga beras. Beras premium naik dari harga Rp10.000 menjadi Rp13.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai juga melinjak dari Rp30.000 menjadi Rp70.000 per kilogram.
“Hanya bisa pasrah. Harapan ya pemerintah ada kebijakan menurunkan harga,” katanya.
Pedagang yang lain, Jimin mengatakan, angkringan telah menjadi ikon kuliner di Yogyakarta. Namun saat ini pedagang dibuat repot dengan kenaikan harga sembako. Mereka tidak bisa berbuat banyak ketika harga bahan pokok naik.
“Mudah-mudahan ada subsidi atau bantuan pemerintah agar usaha ini bisa eksis,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi