Pelabuhan Gesing Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Bisa Sumbang 5.000 Ton Ikan di DIY

YOGYAKARTA, iNews.id- Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Gesing di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul ditarget mulai beroperasi tahun ini. Pelabuhan itu diyakini mampu menyumbang 5.000 ton ikan tangkap per tahun.

"Bisa mencapai 5.000 ton per tahun. Itu tambahan produksi ikan tangkap dari Pelabuhan Gesing saja kalau sudah optimal," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Catur Nur Amin di Yogyakarta, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Daftar 7 Kue Khas Yogyakarta, Rasanya Manis tapi Cocok di Lidah

Catur menyebutkan pembangunan salah satu pelabuhan perikanan di DIY tersebut masih terus dikebut. Saat ini pembangunanya telah memasuki tahap penyelesaian pada bagian kolam. "Tahun ini ditargetkan sudah beroperasi," ucapnya.

Menurut Catur  jika pelabuhan itu telah beroperasi diharapkan banyak kapal-kapal penangkap ikan berukuran besar mulai 10 sampai 30 Grosston (GT) bisa berlabuh di pesisir DIY.

Baca Juga

Biadab, Kakek di Purworejo Perkosa Tetangga yang Alami Keterbelakangan Mental

Pada 2022 produksi ikan tangkap di DIY mencapai 7.072 ton atau 100,12 persen dari target. Sedangkan di 2023, produksi ikan tangkap di provinsi ini ditargetkan masih terjaga di kisaran itu.

"Jenis ikan yang banyak ditangkap oleh para nelayan di perairan DIY, kata Catur, masih jenis ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, serta tongkol, dan ikan pelagis kecil seperti teri, layang, serta kembung," ujarnya.

Baca Juga

Ramalan Zodiak Hari Ini : Aries, Sagitarius dan Gemini Sulit Mengatur Keuangan

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimanto sebelumnya menyebutkan jika Pantai Gesing lebih mudah diakses dibandingkan di Pelabuhan Sadeng. Pantai Gesing lebih dekat ketimbang Sadeng yang berada di ujung timur Gunungkidul.

Namun menurutnya permasalahan nelayan tak hanya pada fasilitas kepelabuhanan, tapi juga butuh pendukung lain seperti fasilitas pelatihan dan bantuan alat agar tangkapan ikan lebih optimal. 

Editor: Ainun Najib