Pelintasan Timur Wates Kulonprogo Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan

KULONPROGO, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia bersama dengan Dinas Perhubungan Kulonprogo menutup pelintasan timur Kota Wates atau dikenal dengan teteg timur, Selasa (20/9/2022). Uji coba penutupan ini akan dilakukan selama tiga hari sebelum nantinya ada evaluasi dan ditutup secara permanen.
“Kami trial dulu selama tiga hari untuk mencoba managemen lalu lintas mengoperasionalkan underpass Kemiri,” kata Deputi Executive Presiden PT KAI Daop 6 Yogyakarta, di sela penutupan, Selasa (20/9/2022).
Penutupan ini dirasakan sangat penting karena frekuensi perjalanan kereta api cukup tinggi. Pada hari normal ada sekitar 106 perjalanan dan akan meningkat menjadi 16 saat long week end. Kepadatan akan terus meningkat menjelang Natal dan tahun baru.
“Antara teteg timur dan barat ini jaraknya hanya 800 meter, ini harus ditutup untuk kenyamanan pengguna jalan” ujarnya.
Dari hasil uji coba ini, akan diikuti dengan evaluasi perbaikan managemen lalu lintas. Salah satunya akan menghubungkan jalur pedestrian di sisi utara pelintasan. Keberadaan underpass ini harus segera dimanfaatkan untuk mendukung investasi.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kulonprogo Armansyah Gatot mengatakan, mereka telah menyiapkan managemen lalu lintas sebagai konsekuensi penutupan ini. Dari Jalan Diponegoro akan diarahkan ke timur yang berlaku dua arah. Namun di ujung Jogoyodan sampai pelintasan yang ditutup dari arah timur hanya untuk kendaraan roda dua.
Sedangkan kendaraan roda empat diarahkan ke selatan menuju Pasar Wates. Untuk arus di sisi utara pelintasan, berlaku dua arah, baik dari arah barat maupun timur.
“Kami akan tempatkan personil selama tiga hari ini untuk mengatur lalu lintas. Ke depan di simpang tiga DPRD akan dipasangi traffc light,” ujarnya.
Menurutnya, tingkat kepada arus lalu lintas di pelintasan timur cukup tinggi. Khususnya pada pukul 06.00-08.00 WIB saat jam kerja dan sekolah. Jumlah kendaraan yang melintas bisa mencapai 6.000 kendaraan.
Salah seorang pengguna jalan, Arianto mengaku mendukung pengalihan arus kendaraan di pelintasan timur. Sebab saat ini kereta yang melintas cukup tinggi sehingga perlu dialihkan ke underpass kemiri.
“Ini pasti akan berdampak di pelintasan barat. Itu harus diperhatikan agar tidak rawan dan terjadi penumpukan,” ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi