Pemegang Kunci Kabah Jamu Makan hingga Doakan LaNyalla

MEKAH, iNews.id - Pemegang Kunci Kabah, Syeikh Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Syaibi menjamu makan Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti beserta delegasi DPD. Jamuan makan itu dilakukan Syeikh Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Syaibi di kantornya di kawasan Mekah, Arab Saudi, Minggu (15/5/2022) malam.
Syeikh Saleh didampingi putranya, Dr Abdurrahman Al-Syaibi. Sementara LaNyalla hadir bersama Wakil Ketua DPD Mahyudin dan Senator asal Lampung Bustami Zainuddin.
Staf Konjen RI Jeddah Muzzafar Sahidu dan pengurus Hidayatullah Pusat Ustadz Andi Arlin juga turut hadir dalam jamuan makan malam itu.
Dalam kesempatan itu LaNyalla berharap Syeikh Saleh diberi kesehatan dan bisa kembali berkunjung ke Indonesia. Kunjungan terakhir keturunan Bani Syaibah tersebut terjadi pada tahun 2012 silam.
“Insya Allah, saya senang datang ke Indonesia. Karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar. Semoga anda sebagai pejabat membawa manfaat bagi Indonesia, dan umat Islam,” kata Syeikh Saleh yang tugas utamanya membuka dan menutup pintu Kabah, membersihkan, mencuci, membungkus, dan mengganti kain Kiswah.
Pada pertemuan itu LaNyalla dan delegasi banyak menanyakan langsung prosesi pencucian dan penggatian kiswah Kabah kepada Syeikh Saleh.
Abdurrahman Al-Syaibi menjelaskan, proses pencucian Kabah dilakukan dengan air zamzam dan air mawar. Keempat dindingnya diseka dan dicuci dengan air wangi lalu ditutup dengan pembacaan doa.
“Kakek kami, Qusai bin Kilab, yang juga kakek Nabi, bertanggung jawab atas pemeliharaan Kabah. Lalu menyerahkannya kepada putra sulungnya, Abd al-Dar, dan seterusnya kepada keturunannya, hingga sekarang,” katanya.
Al-Syaibi mengungkapkan, leluhurnya menasihati agar merawat Kabah dengan dasar taqwa, serta menjaga prinsip-prinsip Islam, kejujuran, kerendahan hati, moral dan menyimpan kunci dalam tas khusus yang terbuat dari sutra hijau dan emas.
“Jika ada tamu kerajaan yang ingin masuk Kabah, biasanya Raja memerintahkan kepada Gubernur Mekah, lalu Gubernur menghubungi keluarga Al-Syaibi untuk membuka pintu sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ujarnya.
Syaikh Saleh dan putranya juga menceritakan tentang sejarah Kiswah Kabah, yang terkait dengan Raja Yaman Tubba. Awalnya Raja Tubba hendak menyerang Mekah dan meruntuhkan Kabah. Namun, tiba-tiba dia menderita penyakit parah dan tidak bisa disembuhkan.
Lalu seseorang memberi tahunya bahwa penyakit itu muncul karena niat buruknya mau menghancurkan Kabah. Lalu dia diminta untuk mengurungkan niatnya. Setelah itu dilakukan, Raja Tubba pulih dari penyakit.
Setelah sembuh Raja Tubba mengirim hadiah kepada orang-orang Mekah kain Kiswah untuk menutupi Kabah. Sejak itu Kabah selalu ditutup Kiswah dari generasi ke generasi.
“Sekarang ini Kiswah terbuat dari sutra alami khusus yang dicelup dalam warna hitam. Tinggi 14 m. Pada sepertiga atasnya adalah ikat pinggang yang terdiri dari 16 keping persegi yang dikelilingi kaligrafi ayat dalam Alquran. Sabuk ini lebarnya 95 cm dan panjangnya 47 meter,” kata Abdurrahman Al-Syaibi.
Di akhir pertemuan, Syeikh Saleh secara khusus mendoakan LaNyalla dan delegasi mendapat ridlo dari Allah SWT dalam menjalankan tugasnya.
Editor: Ainun Najib