Pemkot Jogja Kembangkan Konsep Garden City di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengembangkan kawasan Kotabaru sebagai garden city. Bangunan cagar budaya juga akan dilengkapi dengan informasi pendukung agar wisatawan lebih nyaman.

Sekda Kota Yogyakarta yang juga Ketua Forum Komunikasi Kotabaru, Aman Yuriadijaya mengatakan, untuk menunjang kawasan Kotabaru menjadi garden city akan dilakukan perbaikan melalui beberapa perangkat daerah. Hal ini  untuk menunjang peningkatan kawasan cagar budaya Kotabaru yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Baca Juga

Sandiaga Uno Dikerubungi Emak-Emak saat Resmikan Modal Berkah di Masjid Jogokariyan Jogja

“Nanti juga akan ada pusat informasi sebagai Sekretariat Bersama Kotabaru Heritage yang berada di Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta,” kata Aman, pada Simposium Inisiasi Kotabaru Heritage, di Yogyakarta Rabu (31/8/20230. 

Upaya fisik dilakukan dengan memindah pot bunga yang selama ini tertata di trotoar. Nantinya trotoar akan dibuat lebih lapang agar pejalan kaki lebih nyaman. Selain itu juga akan ada penambahan lampu penerangan jalan dan ventilasi Kotabaru. 
  
“Bangunan cagar budaya di Kotabaru juga akan dilengkapi dengan CCTV agar lebih aman,” katanya. 

Baca Juga

Miliki Halaman Luas, Next Hotel Yogyakarta Terbuka bagi Semua Komunitas

Pemkot Yogyakarta saat ini sedang mendata aktivasi bangunan untuk memberikan ruang informasi secara naratif. Harapannya tata ruang Kotabaru menjadi daya dukung kawasan bagi pariwisata.

"Kami akan terus bekerja sama agar branding Kotabaru dapat memikat wisatawan untuk mampir ke sini," ujarnya.

Baca Juga

20 Oleh-oleh Khas Yogyakarta yang Terkenal dan Wajib Dibeli, Ada Bakpia hingga Belalang Goreng

Pengamat Tata Kota dari Universitas Gadjah Mada (UGM)  Ikaputra mengatakan, kawasan cagar budaya Kotabaru perlu dilestarikan dan dikembangkan karena menjadi satu warisan budaya di Indonesia.

“Konsep garden city ini akan menjadi daya tarik wisata, konsep ini sudah dikembangkan di Eropa dan Amerika,” katanya. 

Menurunya, fisik bangunan di Kotabaru jangan berubah dan pola kotanya dijaga agar tetap ada. Dari tata bangunan harus ada halaman dan memberikan kawasan yang hijau. Selain itu, perlu penerapan konsep perlindungan dan pelestariannya. 

“Kawasan heritage Kotabaru tidak hanya dilestarikan, tetapi juga tidak mengubah bentuk dan ornamennya. Sehingga tidak menghilangkan kota tamannya,” katanya. 

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo mengatakan, kegiatan simposium ini untuk membantu masyarakat Kotabaru untuk meningkatkan perekonomian dan memperbaiki tata ruang Kotabaru agar lebih baik. 

"Harapannya, diskusi kali ini dapat menjadi kolaborasi rencana tata bangunan dan memberikan pandangan Kotabaru dari sisi aspek akademis maupun estetikanya,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi