Penanganan Covid-19 Terkendala, Bupati Bantul: Jumlah Nakes Terbatas Beban Kerjanya Berat
BANTUL, iNews.id – Beban kerja tenaga kesehatan di daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19 sangat berat. Mereka harus menjalani berbagai peran kesehatan yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, kendala utama yang dihadapi Bantul dalam penanganan Covid-19 adalah keterbatasan tenaga kesehatan. Sementara beban kerja tenaga kesehatan yang ada sangat berat.
Mereka menjadi tenaga kesehatan untuk melakukan tes swab di puskesmas. Selain itu juga melaksanakan vaksinasi di sejumlah kalurahan sesuai jadwal yang ada. Bahkan mereka juga mengawasi pasien di selter yang menjalani isolasi mandiri.
“Mereka juga masih harus merawat pasien yang datang ke puskesmas,” katanya.
Untuk vaksinasi Covid-19, sesuai standar kesehatan hanya boleh dilakukan dokter atau tenaga kesehatan yang bersertifikat. Selain dokter juga bisa dilakukan bidan dan perawat. Hanya saja ketersediaan tenaga kesehatan yang ada terbatas.
“Jumlah nakes kita terbatas, karena lulusan SMK Kesehatan seusai standar kesehatan tidak diperkenankan melakukan vaksinasi,” kata Abdul halim Muslih.
Saat ini memang ada sejumlah relawan yang membantu tenaga kesehatan dalam memantau warga yang melaksanakan isolasi mandiri. Idealnya untuk penanganan pasien tetap harus dilakukan tenaga kesehatan baik yang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit.
“Relawan bisa, tetapi untuk gejala dan bagaimana perkembangannya itu hanya dilakukan dokter atau minimal tenaga kesehatan. Sementara puskesmas tidak boleh ditinggal, inilah problem utama yang dijadapi,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi