Peneliti UGM Kembangkan Vaksin Rotavirus RV3 untuk Cegah Diare pada Anak
SLEMAN, iNews.id - Dosen bidang Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof Hera Nirwati melakukan pengembangan vaksin Rotarius RV3 untuk mencegah diare pada anak. Vaksin ini tengah menjalani uji klinis fase ketiga.
“Rotavirus merupakan penyebab diare berat pada anak balita di negara maju dan negara berkembang,” katanya pada pidato pengukuhan Guru Besar di UGM, Kamis (10/5/2023).
Rotavirus terkenal sebagai virus yang demokratis karena dapat menginfeksi semua anak tanpa melihat status sosial ekonominya. Hampir semua anak pernah mengalami episode diare pada saat berumur lima tahun.
Diare pada anak balita masih menjadi persoalan besar di bidang kesehatan. Bahkan diare menjadi penyebab 9,1 persen kematian pada anak balita di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kematian akibat diare dilaporkan sebesar 9,8 persen pada kelompok anak dibawah satu tahun dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak.
Diare berdampak merugikan dalam perkembangan anak karena berpotensi mengalami hambatan pertumbuhan tinggi badan, kebugaran yang kurang serta kecerdasan yang tidak optimal. Untuk itulah perlu upaya menghilangkan gangguan dalam masa pertumbuhan anak.
Rotavirus di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Soenarto yang melakukan penelitian dan mengumpulkan feses anak balita penderita gastroenteritis akut di Yogyakarta. Hingga saat ini surveilans rotavirus di Indonesia sudah terus dilakukan dan menunjukkan tingginya beban kesakitan dan kematian akibat diare rotavirus.
“Diare rotavirus merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin ini dapat bereplikasi di usus manusia untuk memperoleh respons imun,” katanya.
Setidaknya ada empat vaksin yang diprakualifikasi oleh WHO dan tersedia di pasaran yakni Rotarix, Rotateq, Rotavac, dan Rotasiil.
Saat ini vaksin rotavirus RV3 dan uji klinis fase ketiga sedang dilakukan oleh peneliti di UGM. Dalam waktu dekat RV3 diperkirakan bisa diproduksi massal oleh Bio farma dan ditargetkan bisa digunakan untuk imunisasi bagi anak-anak di Indonesia.
Vaksin ini telah diujikan untuk mengetahui pengaruh antibodi ibu plasenta atau ASI terhadap efektivitas vaksin. Vaksin ini juga bisa diberikan dengan vaksin lainnya seperti vaksin polio secara oral.
“Pencegahan diare rotavirus dengan pemberian vaksin harus segera dilakukan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi