Pengunjung Malioboro Makin Banyak, Jogoboro Diusulkan Rapid Test Covid-19

YOGYAKARTA, iNews.id - Unit Pelaksana Teknis Malioboro mengusulkan agar Jogoboro, petugas pengamanan di Malioboro bisa menjalani rapid test Covid-19. Rapid test sebagai upaya memastikan kondisi kesehatan petugas di kawasan utama wisata di Yogyakarta bebas Covid-19.
“Apalagi jumlah wisatawan yang datang ke Malioboro, terutama saat libur panjang akhir pekan lalu sangat banyak. Mereka menjadi petugas terdepan yang berhadapan langsung dengan banyak wisatawan dari berbagai daerah,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto, Jumat (28/8/2020).
Menurutnya, sebagai personel keamanan di Malioboro, Jogoboro memiliki risiko yang cukup besar untuk terpapar virus corona. Terlebih jumlah pengunjung di Malioboro semakin bertambah dan berasal dari berbagai daerah di luar DIY.
Sehari-hari, lanjut Ekwanto, personel Jogoboro menjaga di pintu-pintu masuk Malioboro untuk mengecek suhu pengunjung. Mereka juga memandu pengunjung mengisi data setelah memindai QR Code.
“Mereka banyak melakukan kontak dekat dengan pengunjung sehingga meningkatkan risiko tertular virus corona meskipun selama bertugas seluruh personel mengenakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan,” katanya.
Ekwanto mengatakan, usulan untuk melakukan rapid test kepada personel keamanan di Malioboro tersebut sudah diajukan sejak beberapa bulan lalu namun belum dapat direalisasikan. Jumlah personel Jogoboro tercatat sebanyak 125 orang dan 110 di antaranya bertugas secara langsung di lapangan.
“Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan. Untuk saat ini, sebagian kondisi kesehatan Jogoboro cukup baik meskipun banyak yang kelelahan bertugas di lapangan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, akan melakukan rapid test untuk personel dari berbagai instansi yang bertugas secara langsung di lapangan.
“Misalnya untuk personel Satpol PP dan Jogoboro akan kami lakukan rapid test. Rapid test tersebut juga untuk mengetahui bagaimana dampak libur panjang dua pekan kemarin terhadap risiko penularan virus corona di Yogyakarta,” katanya.
Editor: Nani Suherni