Perajin Menjerit, Ekspor Mebel dan Kerajinan Terkendala Biaya Pengiriman Kontainer

BANTUL, iNews.id – Ekspor produk kerajinan dan mebel mulai menggeliat setelah terpuruk karena masa pandemi Covid-19. Hanya saja harga kontainer melejit sehingga biaya pengiriman membengkak. 
 
Ketua Bidang WKU Promosi dan Pemasaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Juju Ariyati  mengatakan  permintaan mebel dan kerajinan ini mengalami kenaikan hingga 20 persen dibanding tahun lalu. Namun pengiriman barang tidak bisa maksimal karena minimnya kontainer untuk pengiriman.

Saat ini space kontainer sangat terbatas. Akibatnya terjadi lonjakana biaya pengiriman hingga tiga kali lipat. Hal ini menjadikan barang-barang menumpuk di gudang karena tidak bisa dikirimkan ke luar negeri. 

Baca Juga

DIY Bangun Jalan Tawang-Ngalang, Pemda Gunungkidul Harus Responsif

“Biaya kontainer ini naik 300 persen, sehingga barang kami menumpuk di gudang dan kami rugi,” katanya pada Rakerda DPD Himki DIY, di Yogyakarta Rabu (9/6/2021).

Himki berharap ada campur tangan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini. masalah yang muncul menjadi permasalahana serius yang harus disiasati. Sementara untuk menaikkan harga jual sangat sulit dilakukan. Selama ini buyer percaya dengan kualitas produk yang dihasilkan. 

Baca Juga

Update Covid-19 DIY 9 Juni: Positif Tambah 304 Jadi 46.977 Kasus

“Kami sangat membutuhkan dukungan untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Ketua DPD Himki DIY, Rustam Aji mengatakan, produk kerajinan dari DIY lebih unggul dari negara tetangga. Hanya saja mereka tidak leluasa mengirimkan produk karena keterbatasan kontainer. 
 
Salah satu keunggulan ini karena Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah. Disamping itu tidak banyak terpengaruh denganintrik politik.

Baca Juga

Investasi Wisata Masuk Bantul Wajib Gandeng UMKM dan Pakai Tenaga Kerja Lokal

“Iklim perdagangan tidak banyak dipengaruhi intrik politik, ini menjadi kemenangan,” katanya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi