Persediaan Logistik Kedaruratan di Kota Jogja Dipastikan Cukup hingga Akhir Tahun

YOGYAKARTA, iNews.id-Persediaan logistik untuk penanganan kedaruratan bencana yang dimiliki BPBD Kota Yogya dipastikan mencukupi hingga akhir tahun. Selain itu personel tim reaksi cepat yang siaga 24 jam.

 Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Singgih Purnomo mengatakan pihaknya  menyediakan terpal, karung, dan logistik makanan untuk penanganan kedaruratan kebencanaan. 

Baca Juga

Dihajar Rudal Rusia, Kota Lviv Ukraina Tanpa Listrik

"Jumlahnya diperkirakan cukup sampai akhir tahun,” kata Singgih di Yogyakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurut Singgih, logistik untuk penanganan kedaruratan tersebut akan didistribusikan langsung ke lokasi bencana atau ke masyarakat yang terdampak bencana.

Baca Juga

Cegah Kasus Bunuh Diri Terulang, UGM Siapkan Program Pendampingan Bagi Mahasiswa

Singgih mencontohkan, pada awal Oktober  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta sudah mendistribusikan logistik berupa terpal dan karung ke Kecamatan Tegalrejo karena ada kerusakan talud atau tebing sungai longsor.

“Ketika ada kejadian, pasti akan dilakukan asesmen kebutuhan logistik. Kami langsung mendistribusikan bantuan logistik untuk penanganan sementara,” ujarnya.

Baca Juga

BPBD DIY Larung Gunungan Covid-19, Harap Pandemi Jadi Endemi

Biasanya untuk penanganan talud atau tebing sungai yang longsor dibutuhkan bantuan terpal dan karung yang nantinya diisi pasir. Ini untuk mengantisipasi agar longsoran tidak semakin meluas.

“Khusus untuk karung kami hanya memberikan bantuan karungnya saja., sedangkan pasirnya berasal dari masyarakat langsung,” katanya.

Sementara untuk logistik makanan akan diberikan apabila ada warga yang mengungsi.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana. Terlebih pada pekan ini diprediksi terjadi hujan lebat di Kota Yogyakarta.

"Kewaspadaan terhadap potensi bencana tersebut di antaranya potensi luapan air sungai, genangan, talud atau tanah longsor, dan pohon tumbang hingga angin kencang," ujarnya.

Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan Kampung Tangguh Bencana (KTB) terkait perubahan kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG. Langkah ini sebagai salah satu upaya kewaspadaan bencana hidrometeorologi yang sudah dilakukan secara rutin.

"Sejuah ini tak ada persiapan khusus karena memang seluruhnya sudah berjalan sesuai standar operasional yang berlaku. Begitu juga dengan penanganan bencana dan yang terpenting menyiapkan masyarakat untuk selalu waspada," ujarnya.

Editor: Ainun Najib