Pertahankan Sektor Pertanian Jadi Penggerak Ekonomi, Bantul Cetak Petani Milenial

BANTUL, iNews.id - Kabupaten Bantul terus berusaha mencetak petani-petani milenial untuk mempertahankan swasembada pangan dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Kini banyak anak muda tertarik mengembangkan bisnis di sekotor pertania

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan, saat ini semakin banyak para Pemuda yang tertarik untuk menekuni sektor pertanian. 

Baca Juga

Luluskan 1.440 Mahasiswa, UMY Gelar Wisuda Pertama secara Luring

“Tercatat ada 1.200 pemuda dan pemudi yang menekuni usaha pertanian dan turunannya," kata Joko usai melantik Paguyuban Metani millenial Kabupaten Bantul, Rabu (8/6/2022).

Ditargetkan sampai akhir tahun nanti, jumlah petani milenial mencapai 2.500 orang. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencapai target ini, di antaranya menyinkronkan program penyuluh pertanian serta memberi motivasi kepada para pemuda agar tertarik di bisnis pertanian. 

Baca Juga

Pasar Hewan Gunungkidul Ditutup sampai 12 Juni, Dinas Perdagangan Wacana Pembukaan Terbatas

"Kami harus berbangga karena cukup banyak warga Bantul yang tertarik bisnis pertanian," kata dia.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling tahan terhadap berbagai situasi krisis terutama non bencana seperti saat pandemi Covid-19. Saat sektor pariwisata usaha dagang dan juga sektor lainnya mengalami pertumbuhan negatif, sektor pertanian di Kabupaten Bantul justru menunjukkan pertumbuhan yang positif. 

Baca Juga

Sehari, Transaksi Cabai Merah Keriting di Pesisir Kulonprogo Tembus Satu Miliar

“Selama pandemi Covid-19 sektor pertanian tumbuh 4 persen,” kata Halim.  

Politisi PPB ini, sangat mendukung keberadaan petani milenial. Lewat sentuhan tangan-tangan mereka, pertanian akan tetap terjaga. Apalagi petani milenial cukup terbuka dan bisa menerima transformasi teknologi untuk mengembangkan pertanian.

"Hadirnya petani milenial menjawab tantangan tentang regenerasi dan juga transformasi teknologi pertanian di masa mendatang," ujar Halim.

Editor: Kuntadi Kuntadi