get app
inews
Aa Text
Read Next : Wisatawan AS Terpeleset di Tangga Atuh Beach Nusa Penida, Jatuh Sejauh 5 Meter

Perusahaan China dan Uni Emirat Arab Kena Sanksi AS, Dituding Bantu Jual Minyak Iran

Kamis, 07 Juli 2022 - 08:30:00 WIB
 Perusahaan China dan Uni Emirat Arab Kena Sanksi AS, Dituding Bantu Jual Minyak Iran
AS menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan China dan UEA karena membantu pengiriman dan penjualan minyak serta produk petrokimia Iran (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Dituding membantu menjual minyak Iran, jaringan perusahaan China, Uni Emirat Arab (UEA), serta beberapa lainnya dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS). Langkah negara Adidaya ini sebagai bentuk tekanan baru terhadap Iran agar mau kembali ke kesepakatan nuklir tahun 2015.

Menurut Departemen Keuangan AS, individu dan entitas di jaringan perusahaan yang berbasis di Teluk memfasilitasi pengiriman dan penjualan produk perusahaan Iran ke China serta negara lain di Asia Timur. Jumlah transaksinya mencapai ratusan juta dolar AS.

"Amerika Serikat berkomitmen mencapai kesepakatan dengan Iran guna pengembalian timbal balik untuk mematuhi (kesepakatan nuklir 2015). Kami akan terus memanfaatkan seluruh otoritas kami untuk menegakkan sanksi atas penjualan minyak bumi dan petrokimia Iran," kata Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dikutip dari Reuters, Kamis (7/7/2022).

Sejumlah perusahaan yang terkan sanksi adalah Jam Petrochemical Company yang berbasis di Iran atas tuduhan mengekspor produk petrokimia ke perusahaan-perusahaan ke seluruh Asia Timur. Di antara produknya dijual ke perusahaan ke China.

Selain itu Edgar Commercial Solutions FZE yang berbasis di UEA. Departemen Keuangan AS menyebut perusahaan itu membeli dan mengekspor produk petrokimia dari perusahaan Iran yang dijatuhi sanksi ke China.

Disebutkan perusahaan itu menggunakan perusahaan yang berbasis di Hong Kong, Lustro Industry Limited, yang juga masuk daftar sanksi, untuk menutupi perannya dalam pembelian produk petrokimia.

Ali Almutawa Petroleum dan Petrochemical Trading juga dituduh sebagai perusahaan terdepan untuk Triliance Petrochemical yang berbasis di Hong Kong.

AS semakin menargetkan perusahaan-perusahaan China atas ekspor petrokimia Iran guna menghidupkan kembali kesempakatan nuklir.

Pembicaraan tak langsung AS dan Iran di Doha, Qatar, pekan lalu, berakhir tanpa terobosan. Delegasi membahas upaya menyelamatkan kesepakatan. Iran telah meningkatkan program nuklirnya setelah AS keluar dari kesepakatan itu di bawah pemerintahan Donald Trump pada 2018.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut