Petani di DIY Diingatkan untuk Antisipasi Gagal Panen saat Kemarau
YOGYAKARTA, iNews.id- Petani di DIY diingatkan untuk mengantisipasi gagal panen selama musim kemarau. Mereka diminta memperhatikan jenis tanaman yang hendak ditanam.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan berdasarkan informasi yang kami peroleh dari BMKG bahwa musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding beberapa tahun belakang ini. "Sehingga para petani dimohon untuk memperhatikan jenis tanaman yang akan ditanam," kata Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Senin (9/6/2023).
Selain soal jenis atau varietas tanaman, para petani juga diminta selalu berpedoman pada data kondisi cuaca yang dirilis BMKG untuk menentukan masa tanam yang tepat. "BMKG selalu memberikan data terkini terkait kondisi cuaca sehingga dapat kita pedomani bersama di dalam menentukan waktu bercocok tanam," ujar Lilik Andi.
Petugas penyuluh lapangan, kata Andi juga bakal memberikan pendampingan bagi petani sehingga arahan-arahan dari petugas tersebut perlu diikuti bersama.
"Sejumlah daerah di DIY setiap tahun memiliki potensi bencana kekeringan saat musim kemarau, di antaranya di Kecamatan Rongkop serta Tepus, Kabupaten Gunung Kidul; Dlingo, Kabupaten Bantul; Panjatan, Kabupaten Kulonprogo; serta Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman," ujarnya.
Lilik menyebut berdasarkan rapat koordinasi menghadapi kemarau Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY telah membuat sarana sumur bor di sejumlah wilayah berpotensi kekeringan.
"Berdasarkan data PUP-ESDM DIY, saat ini terdapat 900-an embung yang tersebar di wilayah DIY yang diprioritaskan untuk irigasi pertanian," ucapnya.
Pada 2021-2022 PUP-ESDM DIY telah membangun 30 sumur bor dan 2023 akan membangun 50 sumur bor di wilayah DIY. "Dengan sumur bor tersebut akan mengurangi jumlah daerah yang minta dropping air, selain itu juga melakukan pemeliharaan embung-embung," ucap.
Pada 10 Juni 2023, BMKG melaporkan sembilan wilayah di DIY berstatus waspada kekeringan meteorologis dengan potensi curah hujan rendah. Sembilan wilayah tersebut yakni Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Kecamatan Sentolo (Kulonprogo), Kecamatan Sedayu, Pandak, Imogiri (Bantul), Kecamatan Patuk, Playen, Wonosari, Nglipar (Gunungkidul).
Editor: Ainun Najib