Petani Kulonprogo Jadi Korban Gendam, Cincin Emas Ditukar Kerikil Dibungkus Tisu

KULONPROGO, iNews.id - Aksi penipuan dengan modus gendam kembali terjadi di Kabupaten Kulonprogo. Kawanan pelaku membawa kabur dua cincin emas milik korban Tukijah (72) warga Triharjo, Wates dan menukar dengan kerikil yang dibungkus kertas tisu. 

Aksi penipuan ini terjadi pada Rabu (7/6/2023 lalu, namun baru dilaporkan ke Polres Kulonprogo pada Senin (12/6/2023). 

“Benar ada laporan dari warga yang menjadi korban penipuan,” kata Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Triatmi Noviartuti, Selasa (13/6/2023). 

Aksi penipuan ini menimpa Tukijah yang berprofesi sebagai petani. Saat kejadian korban sedang memanen kacang di kebun yang ada di samping rumahnya. Saat itu kawanan pelaku datang menggunakan mobil yang tidak diketahui nomor polisinya.

Salah satu pelaku turun dan menghampiri korban. Awalnya menanyakan letak pondok pesantren yang ada di Wates. Pelaku kemudian mengajak korban untuk masuk ke dalam mobil karena ada ustaz yang akan berbagi rezeki lantaran sembuh dari sakit.

Tanpa curiga korban menuruti dan masuk ke dalam mobil yang ada sopir dan pria yang disebut ustaz. Korban kemudian diajak bicara dan diberikan uang pecahan Rp50.000. Ustaz ini kemudian mengajak korban berdoa dan minta korban melepas dua cincin emas seberat 3 gram dan 5 gram untuk diletakkan di atas uang tesebut.

Selanjutnya uang dan cincin ini dibungkus dengan tisu dan plastik hitam untuk didoakan. Selesai berdoa bungkusan itu diserahkan kepada korban dan diminta untuk membuka setelah magrib. Kawanan pelaku ini kemudian pergi meninggalkan korban.

“Korban yang penasaran kemudian membuka bungkusan ini, dan ternyata isinya kerikil yang dibungkus tisu,” katanya.

Akibat peristiwa ini korban kehilangan dua cincin emas dengan kerugian mencapai Rp4 juta. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Kulonprogo. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa tisu berisi kerikil plastik warna hitam dan surat emas. 

“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami imbau warga untuk hati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,” katanya.

Editor: Ainun Najib