get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Tersangka Korupsi Lingkar Timur Kuningan Ditangkap, Negara Rugi Rp1,23 Miliar 

Prof Sahiron Dorong Akademisi Ikut Selesaikan Masalah Dunia dengan Pahami Kitab Suci

Rabu, 21 Juni 2023 - 15:35:00 WIB
Prof Sahiron Dorong Akademisi Ikut Selesaikan Masalah Dunia dengan Pahami Kitab Suci
UIN Sunan Kalijaga bekerja sama AIAT menggelar dialog kitab suci untuk menyelesaikan masalah bangsa. (foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Pelaksanan Harian Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Sahiron mengatakan, masih banyak permasalahan di dunia yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Kalangan akademisi didorong ikut berkontribusi dalam penyelesaian masalah dengan memahami kitab suci secara kontekstual.

“Dengan memahami kitab suci akan menemukan ikatan kedamaian dan kemanusiaan. Yang semua itu akan ditemukan baik di Bible, begitu juga di Al Quran,” kata Sahiron pada seminar nasional “Kitab Suci untuk perdamaian dan Kemanusiaan” di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Selasa (20/6/2023). 

Seminar ini merupakan hasil kerja sama UIN Sunan Kalijaga dengan Netherlands-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations dan Asosiasi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (AIAT). Konferensi ini menjadi forum bagi akademisi untuk berkontribusi memecahkan masalah dunia. Tidak boleh penyelesaian hanya pada aspek linguistik saja, tetapi harus mencari apa yang ada di balik teks. 

“Pendekatan Ma’na Cum Maghza dapat membantu dalam memahami teks kitab suci. Pendekatan ini mendialogkan teks dan konteks dengan menggali makna historis dan pesan utama dari teks,” katanya. 

Diskusi ini lebih kepada bagaimana memahami realita kehidupan yang masih banyak muncul. Mulai dari terorisme, intoleransi, korupsi, ketidaksetaraan gender, ketidakadilan hingga masalah sosial lainnya. 

Ketua Konsorsium, Frans Wisjen mengatakan, antara umat beragama dan teks kitab suci bersifat timbal Balik. Umat beragama melakukan sesuatu untuk memberi makna terhadap teks. Sedangkan kitab suci memberikan apa yang oleh banyak orang disebut sebagai tuntunan dan makna untuk umat beragama dan untuk kemanusiaan.

“Pemahaman secara tekstual akan menghasilkan produk tafsir yang kurang relevan dengan perkembangan zaman. Harus dipahami secara kontekstual agar bisa menuntun kita memperbaiki peradaban dunia saat ini,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut