POBSI Cup Pelajar-Mahasiswa 2023 Seri I di Yogyakarta Diikuti 49 Peserta
                
            
                YOGYAKARTA, iNews.id - Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) DIY menggelar turnamen biliar bertajuk "POBSI Cup Pelajar-Mahasiswa 2023". Turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian kejuaraan antarpelajar dari seluruh Indonesia.
Ketua II Binpres PB POBSI, Achmad Fadil Nasution mengatakan, turnamen biliar ini akan dilaksanakan empat seri, sebagai rangkaian dari kejuaraan antarpelajar. Kota Yogyakarta dipilih untuk pertandingan seri pembuka yang akan berlangsung dari tanggal 24-26 Juli 2023.
                                    "Akan ada 4 seri, seri pertama di Yogyakarta kemudian lanjut seri kedua di Semarang, seri ketiga di Malang dan seri keempat atau penutup di Jakarta," kata dia di sela-sela acara pembukaan POBSI Cup Pelajar-Mahasiswa 2023 di Bliss Pool and Lounge, Sleman, Senin (24/07/2023).
Fadil mengatakan, pada turnamen seri pertama ini diikuti oleh 49 peserta yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia. Para peserta akan saling beradu skill untuk memperebutkan tiket juara.
                                    "Untuk setiap seri memperebutkan total hadiah uang senilai Rp30 juta. Kemudian untuk peserta yang sampai grand final akan memperebutkan hadiah senilai Rp56 juta sebagai uang pembinaan," katanya.
Sementara itu, Ketua KONI DIY, Joko Pekik mengapresiasi atas terselenggaranya kompetisi biliar antarpelajar ini untuk meregenerasi atlet-atlet di masa yang akan datang.
                                    "Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan kami tentu akan mendukung penuh kegiatan ini, sehingga akan muncul atlet-atlet handal," katanya.
KONI DIY juga berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah pembinaan bagi atlet-atlet muda. Terlebih, para peserta dari turnamen ini merupakan para pelajar berusia muda.
Kompetisi ini diharapkan bisa merubah pandangan masyarakat terhadap biliar bukan sebagai hal yang negatif. Melainkan menjadi olahraga yang bisa digemari banyak orang.
"Ini bagian dari PR kita bersama, karena masih jarang anak kecil yang menjadi atlet biliar. Kebanyakan kan orang dewasa. Karena konotasinya kalau kita ke tempat biliar belum memberikan pemikiran yang positif," ucapnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi