Polemik Tugu Jogja Expo Tak Berizin, Ini Saran Putri Keraton Yogyakarta

YOGYAKARTA, iNews.id - Putri bungsu Keraton Yogyakarta GKR Bendara tidak bisa banyak berkomentar terkait Tugu Jogja Expo atau dikenal Pasar Malam Tugu Jogja yang dilaksanakan di Jalan Margo Utomo yang belum mengantongi perizinan. Prinsip cagar budaya harus dilindungi, namun harus memberikan celah untuk menggerakkan ekonomi. 

GKR Bendara mengaku tidak bisa banyak berkomentar karena pasar malam ini dikelola oleh pihak ketiga. Namun dia bisa memahami beberapa pertimbangan dari Pemkot Yogyakarta yang tidak bisa mengeluarkan izin. 

Baca Juga

Libur Nataru, Perjalanan Kereta Bandara YIA-Stasiun Tugu Yogyakarta Ditambah

"Tapi saya sih kalau memang itu area cagar budaya tentunya harus dilindungi gitu ya," tutur Puteri Bungsu Sri Sultan HB X, Kamis (16/12/2022).

Namun, GKR Bendara melihat ketika ada semacam kegiatan yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, kedua belah pihak harus bisa bertemu. Mungkin ada upaya fasilitasi yang bisa diberikan.  Apalagi Tugu Jogja Expo menjadi salah satu hiburan rakyat dengan pasar domestik yang mampu memutar keuangan.

Baca Juga

Gokil Wisuda Kampus ISI Yogyakarta Beda dari yang Lain, Berasa Festival Budaya

"Hal-hal seperti itu itu kan istilahnya ngopeni (mengambil) ini uang receh ya karena perputarannya uang kecil tapi banyak maka itu  bagus juga," kata dia.

GKR Bendara menyarankan harus ada pertemuan kedua belah pihak. Apalagi lokasinya berada di Sumbu Filosofi Yogyakarta yang merupakan cagar budaya. Jangan sampai usulan warisan dunia ke Unesco juga menutup pintu-pintu ekonomi masyarakat.

Baca Juga

Siap-Siap, Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Melanda Sleman Siang Nanti

Untuk itulah penyelenggara dan Pemkot Yogyakarta harus bertemu, duduk bersama membahas kelanjutan pasar malam tersebut. Karena mungkin selama ini keduanya belum pernah bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Jadi tinggal duduk bareng bersama aja. Mungkin karena satu atau dua pihak lagi sibuk, yang satu lagi mau ngadain acara yang satu lagi mau tutup buku tahunan jadi kurang ngopi saja tuh. Kurang ngopi bersama tapi masalah-masalah kayak kemacetan bisa dikomunikasikan,"  kata dia. 

Editor: Kuntadi Kuntadi