Profil Brigjen dr Dian Andriani, Pati dari Kowad yang Pernah Jadi Paspampres Zaman Soeharto

JAKARTA, iNews.id - Brigjen TNI dr Dian Andriani menjadi perhatian dalam upacara kenaikan pangkat 33 perwira tinggi (Pati) TNI AD di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (26/5/2021). Pasalnya, Dian merupakan satu-satunya perwira tinggi dari Korps Wanita TNI AD (Kowad) yang mendapatkan promosi kenaikan pangkat.
Dian Andriani diamanahi untuk jabatan baru sebagai Ketua Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Soebroto. Upacara korps kenaikan pangkat 33 Pati TNI AD itu dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa.
Perempuan ini merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Dikutip iNews.id dari YouTube Alumni FKKMK UGM, Dian Andriani alumni FK UGM angkatan 1985.
Karier Dian Andriani dimulai pada saat semester 7 di FK UGM. Dia mendaftar seleksi untuk sekolah militer sukarela angkatan II pada tahun 1989. Setelah lulus, beliau mendapat gelar pangkat Letnan II. Kemudian beliau kembali lagi ke FK, lulus kedokteran, dan mendapat pangkat Letnan I.
Dian Andriani memulai dinas yang pertama menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) zaman Presiden Soeharto selama lima tahun. Selanjutnya, Dian Andriani mengambil spesialis kulit dan kelamin pada tahun 1998 di Universitas Indonesia (UI).
Setelah lulus pada tahun 2002, Dian Andriani bekerja di RS Moh Ridwan Meuraksa dengan pangkat kapten. Dia bertugas sebagai penanggung jawab IGD. Dari sini, kariernya terus berlanjut mulai dari gelar kapten, mayor dan sekretaris Komite Medik.
Dian Andriani juga juga pernah menjadi ketua Akreditasi RS, kepala Instalasi Pendidikan, kepala Departemen Kulit dan Kelamin, wakil kepala RS, dan kepala RS TKII Moh Ridwan Meuraksa.
Dian Andriani juga pernah sejak 26 April 2021 mengemban amanat sebagai Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Subroto. Dia juga pernah menjadi Kadep Penyakit Kulkel RSPAD Gatot Subroto sebekum akhirnya ditunjuk sebagai Ketua Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Soebroto.
Saat menjadi pembicara dalam kegiatan Alumni Berbagi FK UGM 2017, Dian Andriani membagikan pengalamannya berkarier di dunia militer. Menurut Dian, dalam perjalanan kariernya sebagai militer, yang pertama harus siap untuk ditempatkan di mana saja.
"Yang kedua, harus mengutamakan kedinasan di atas kepentingan pribadi. Kebutuhan waktu untuk keluarga dan pribadi tentunya akan diganti oleh kepentingan kedinasan. Hal-hal tersebut merupakan hambatan, namun harus tetap diambil hikmahnya agar kita bisa ikhlas melepas apa yang kita inginkan dan butuhkan untuk kepentingan yang lebih luas," kata Dian, saat itu, dikutip dari YouTube Alumni FKKMK UGM.
Dian yang juga pernah menjadi pengurus di KAGAMA menjelaskan syarat-syarat berkarier menjadi dokter di dunia militer. Syarat-syarat khususnya di antaranya tinggi badan, indeks prestasi, fisik dan postur yang bagus, mental ideologi, dan psikotes.
Bagi yang sudah terjun dan ingin berkarier dalam bidang militer, akan mendapat kemudahan untuk sekolah lagi. Sebab, dokter militer bisa mengambil spesialisasi, program doktoral dengan dibiayai oleh negara.
"Menjadi dokter di dunia militer, kita yang awalnya tidak kenal bisa menjadi akrab karena ada senioritas, kesatuan, dan jiwa Korsa di dalam militer. Keuntungannya mendapatkan hubungan kekeluargaan dan pembinaan karier. Ingin melanjutkan sekolah di mana saja kesempatannya terbuka, dengan biaya yang ditanggung oleh negara. Tentunya kesempatan dinas terbuka luas karena banyak dibutuhkan sehingga tidak butuh waktu untuk mengganggur terlalu lama," katanya, saat kegiatan tersebut.
Sementara menanggapi kenaikan pangkat serta jabatan barunya, Dia mengatakan, ini merupakan suatu kehormatan sekaligus tanggung jawab agar RSPAD Gatot Soebroto dapat naik kualitas pelayanannya.
“Ini merupakan suatu kehormatan yang sangat luar biasa, menjadi Ketua Komite Etik Perumahsakitan dengan pangkat Brigadir Jenderal. Di mana peran kami menegakkan etika rumah sakit dan harapan saya RSPAD akan menjadi pelayanan terbaik berkelas kepresidenan,” ujar Dian.
Editor: Maria Christina