Program Bantuan Pemerintah Cair, Harga Telur di Gunungkidul Terdongkrak Naik
GUNUNGKIDUL, iNews.id – Harga telur ayam di Kabupaten Gunungkidul melonjak. Sempat terpuruk di kisaran Rp15.500 per kilogram kini menyentuh harga Rp20.300.
“Sejak sepekan ini harganya terus naik, sekarang sudah Rp20.300 per kilogram. Akhir pekan lalu malah mencapai Rp21.000,” kata Seorang pedagang Pasar Argosari, Fajar, Minggu (14/11/2021).
Kenaikan harga ini karena bantuan Program keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah turun pada awal bulan ini. Praktis permintaan telur mengalami peningkatan yang berdampak meningkatnya harga. Padahal pada awal Oktober petani merugi karena harga terpuruk hingga Rp15.500.
“Sepertinya pemicunya karena program PKH turun sehingga banyak agen meminta pasokan,” katanya.
Pedagang yang lain Angga, mengaku di tokonya telur ini dijual Rp22.000. Sebelumnya mereka hanya menjual Rp19.000 per kilogramnya.
“Baru tiga hari ini naik, karena harga kulakan juga sudah naik,” katanya.
Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi mengatakan harga telur ini mulai naik pada awal bulan November 2021 ini. Dia meyakini disebabkan adanya pelonggaran mobilitas warga berkaitan dengan penurunan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Lebel PPKM sudah turun jadi banyak wisatawan datang. Kebetulan dana bantuan dari pemerintah juga sudah turun,” katanya.
Kenaikan harga telur ini tentu menjadi angin segar bagi peternak ayam petelur. Mereka sebelumnya sempat merugi karena harga jualnya anjlok. Tidak sedikit peternak yang gulung tikar karena harga telur yang rendah.
Editor: Kuntadi Kuntadi