get app
inews
Aa Text
Read Next : Demo Penambang Timah di Bangka Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Prosesi Pemakaman Maradona Ricuh, Massa Serang Polisi dengan Batu

Jumat, 27 November 2020 - 14:03:00 WIB
Prosesi Pemakaman Maradona Ricuh, Massa Serang Polisi dengan Batu
Massa bentrok dengan polisi di Buenos Aires, Argentina, saat rangkaian prosesi pemakaman Diego Maradona, Kamis (26/11/2020) waktu setempat. (Foto-foto: AFP)

BUENOS AIRES, iNews.id – Polisi antihuru-hara terlibat bentrok dengan penggemar Diego Armando Maradona di Buenos Aires, Argentina. Bentrok ini terjadi di prosesi pemakaman mantan bintang sepak bola dunia ini. Polisi terpaksa menembakkan peluru karet dan gas air mata.

Pejabat setempat sebelumnya memerintahkan agar peti mati Maradona dipindahkan ke dalam ruangan lain di dalam Casa Rosada (Istana Kepresidenan Argentina), setelah para penggemarnya mengambil alih halaman dalam kompleks pemerintah itu. Kerumunan orang itu dianggap mengacau prosesi penghormatan terakhir bagi jenazah sang bintang.

Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan perpanjangan waktu tiga jam bagi ribuan penggemar untuk memberikan salam perpisahan kepada Maradona, sebelum jenazahnya diantar ke Pemakaman Jardin de Paz yang terletak di pinggiran Ibu Kota Buenos Aires.

Puluhan ribu orang telah mengantre sejak dini hari untuk menyambangi peti mati legenda sepak bola berjuluk “El Pibe de Oro” itu. Peti jenazahnya terbungkus Bendera Argentina dan seragam pemain nomor 10 di istana presiden.

Banyak pelayat yang menangis. Beberapa dari mereka mengenakan replika kostum timnas pemenang Piala Dunia 1986 saat berkumpul di Casa Rosada untuk melepas Maradona.

Akan tetapi, seiring berlalunya hari, para penggemar yang mengantre di luar istana semakin tidak sabar. Mereka mulai mengambil alih halaman di dalam istana, sambil meneriakkan slogan-slogan sebagai ekspresi dukungan kepada idola mereka yang baru saja tutup usia karena serangan jantung itu.

Pejabat Argentina pun menyuruh agar peti mati Maradona dipindahkan ke ruangan lain sebagai tindakan pencegahan keamanan, kata sumber pemerintah kepada AFP. Pada saat yang sama, polisi antihuru-hara bentrok dengan penggemar. Massa melempar batu di jalan-jalan sekitar istana. Beberapa orang ditangkap dalam kericuhan itu.

Maradona meninggal karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020) saat memulihkan diri dari operasi yang dia jalani pada awal bulan ini untuk menghilangkan bekuan darah di otaknya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut