get app
inews
Aa Text
Read Next : 12 Korban Longsor Cilacap Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Minggu Pagi

Rawan Longsor, 3 Bukit di Kulonprogo Dipasangi Alat Deteksi Dini Bencana

Selasa, 10 Desember 2019 - 01:00:00 WIB
Rawan Longsor, 3 Bukit di Kulonprogo Dipasangi Alat Deteksi Dini Bencana
Petugas BPBD DIY mengecek alat deteksi dini longsor di kawasan perbukitan Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Tiga perbukitan di Kabupaten Kulonprogo yang rawan longsor dipasangi alat deteksi dini longsor (early warning sistem) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

Alat ini telah dilengkapi dengan teknologi yang lebih maju dan tersambung ke server yang ada di BPBD Kulonprogo.

“Kita pasang bulan Agustus lalu saat kemarau untuk mengantisipasi risiko kerugian-kerugian (longsor),” kata Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang Symsurizal, Senin (9/12/2019).

Tiga alat deteksi dinilongsor itu dipasangan di Dukuh Ngrancah, Desa Pendoworejo Kecamatan Girimulyo; Dukuh Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang; dan di Dukuh Jeruk, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh.

Menurut Danang, tiga alat yang dipasang itu telah dilengkapi dengan perangkat pendukung, seperti rain gate (pendeteksi curah hujan), sensor ekstensometer atau pendeteksi rekahan tanah serta sensor tilt meter untuk mendeteksi kemiringan tanah.

Perangkat ini, kata Danang, bakal mengirimkan data dengan jangka waktu setiap dua menit sekali kepada server yang dikelola BPBD Kulonprogo.

Bila terjadi longsor atau penetapan status waspada, Pusdalops BPBD Kulonprogo bakal menyalakan sirine yang telah dipasang di permukiman warga. “Perangkat baru ini lebih efisien dan efektif dibanding yang lama,” ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, selain memasang perangkat pemberi sinyal bencana, BPBD tetap mengimbau masyarakat terkait bahaya bencana tanah longsor yang bisa terjadi kapan saja.

Menurut dia, masyarakat diminta tak hanya mengandalkan EWS ataupun perangkat yang telah dipasang di titik-titik tertentu, namun juga menajamkan kepekaan terhadap kondisi alam. “Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, karena alat ada risiko kerusakan,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut